International, News

Hanya 35 - 45 Menit Batam Center Ke Pelabuhan Tanjung Pengelih Ferry Terminal

Juliadi | Jumat 20 Dec 2019 19:19 WIB | 6136



Jamal Ho, pengusaha bidang Transportasi, bertempat di Horizon Hills Golf dan Country Club, Kamis (19/12/2019). Foto : Ad


MATAKEPRI.COM, JOHOR BAHRU - Salah satu pelabuhan yang jarak tempuh cepat dari Pelabuhan Batam Center Ke Johor atau Johor - Batam Center, yakni, pelabuhan Tanjung Pengelih Ferry Terminal, yang terletak di Johor, Malaysia.


Akan tetapi, Pelabuhan Tanjung Pengelih Ferry Terminal ini kurang terekpose atau kurang di Promosikan, Hal tersebut di sampaikan oleh Salah satu pengusaha bidang Transportasi, Jamalludin atau Jamal Ho, Kamis (19/12/2019) bertempat di Horizon Hills Golf dan Country Club.


Jamal, mengatakan yang akan di buka pelabuhan Tanjung Pengelih, kapal ada yang jalan akan tetapi rutenya tidak tetap dikarenakan promosinya kurang berjalan dan kurang jelas.


"Dan Kita melihat aspek dari Tanjung pengelih itu dari pembangunan dari desaru, desaru itu suatu wilayah yang sudah di masukan seperti Nongsa, kalau di Batam namanya Nong. Kalau di tempat kita namanya Desaru, "ujar Jamal.


Menurut Jamal, Desaru merupakan satu tempat pembangunan yang sangat bagus.


"Contohnya di Johor tidak ada Hotel The Westin, Hotel Hard Rock,  Hotel Anantara. Di Desaru ada Hotel seperti itu, Johor Bahru, Kotanya Provinsinya Johor, Hotel - hotel seperti itu adanya di Desaru dan di Desaru ada Water Fun park terbesar, "ungkap Jamal.


Lanjut Jamal, jarak tempuh dari pelabuhan Batam Center ke Desaru (Tanjung Pelingih) hanya sekitar 35 hingga 45 menit dengan menggunakan yang sesuai yang sudah di tetapkan pemerintah sekarang atau kapal yang standar, kapal harus menggunakan aluminium 


Jamal, mengungkapkan hal tersebut juga harus ada dukung dari Pariwisata Indonesia (Batam) dan Pariwisata Johor, khususnya di Desaru.


"Ini bisa kita Sukseskan dan kita bisa merangkul pelancong, dan banyak para wisata dari Johor ke Batam atau sebaliknya, karena jarak tempuh dekat, tidak perlu nginap bisa bolak balik, "kata Jamal.


Jamal, mengatakan karena orang salah menerima info akhirnya mengambil jarak tempuh sekitar 2 Jam 45 menit dan balik lagi mutar.


Maka dari itu, Tanjung Pengelih harus dapat di promosikan karena berhadapan langsung dengan Batam.


"Di sini kita sedang mencari patner dan rekan kerja yang benar - benar melihat Pelancongan sebagai bisnis, bukan dari sudut yang lain, "jelas Jamal.


Lanjut Jamal, dukungan daripada pariwisata itu harus dari semua pihak, karena jika acara bisa bawa wisatawan Malaysia ke Batam atau Batam ke Malaysia.


"Kita saling bertukar ganti, itukan menghidupkan industri - industri pariwisata," ujar Jamal.


Jamal, menambahkan terkait peresmian pelabuhan Tanjung Pengelih Ferry Terminal, lagi menunggu dukungan dari pemerintah dan ingin memajukan kawasan setempat.


"Ini baik bukan untuk kita, ini baik untuk semua pihak, ini lebih banyak lagi kita punya konsumen asing, tempatan. Besabit kita punya fotografi dilihat dari segitiga, Batam, Singapura, Malaysia jarak yang sebenarnya sangat dekat, "ungkap Jamal.


Dikatakan Jamal, tiga negara (Batam (Indonesia), Singapura dan Malaysia) saling terkait dan saling berhubungan kalau sesuai dengan apa yang dirancangkan itu sangat gampang, mudah dan sangat murah biayanya, walaupun hanya bolak balik pulang - pergi (PP).


Menurut Jamal, rencananya awal tahun ini pelabuhan Tanjung Pengelih Ferry Terminal harus sudah di buka, akan tetapi harus ada dukungan oleh banyak pihak. Kalau dari pemerintah Malaysia sudah ada dukungan 70 % - 80%, kalau di Batam pihaknya akan segera ke Batam untuk menyelesaikan rencana ini.


"supaya para pebisnis disini tidak merasa tergugat, karena kami hanya ingin membangun, bukan kita ingin membunuh bisnis, kami hanya ingin mempermudah pebisnis, "kata Jamal.


Jamal, menjelaskan dari keempat pelabuhan di Batam (Batam Center, Harbour Bay, Batu Ampar dan Punggur) Batam Center akan menjadi tempat yang di pilih, karena masyarakat hanya senang Batam Center.


Sedangkan untuk harga tiket, masih standar dan sama dengan pelabuhan lain, karena menurutnya ia tidak mau berbisnis untuk memeras. (Adi) 



Share on Social Media