Batam, News, Kepri

Bentrokan di Rempang Diatasi Sesuai SOP dan Humanis

Egi | Jumat 08 Sep 2023 09:35 WIB | 509

Polres/Ta dan Polsek
Polda Kepri
BP Batam
Kerusuhan


Kapolda Kepri sampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan di Rempang, (7/9) foto:egi


MATAKEPRI.COM BATAM -- Insiden bentrokan yang sempat terjadi antara tim terpadu dengan warga Pulau Rempang Galang, Batam, Kepulauan Riau sudah kondusif sekitar pukul 20.30 WIB.  


Diketahui, warga Rempang dan aparat gabungan terlibat bentrok saat pengamanan pengukuran lahan untuk pengembangan proyek Rempang Eco City, Kamis (7/9/2023). 


"Kegiatan sudah berjalan dengan baik, tidak ada hal-hal krusial terjadi dan masyarakat sudah menyadari serta kembali ke rumah masing-masing. Anggota juga tidak ada hal-hal yang berlanjut dan kembali kesatuan masing-masing. Mudah-mudahan ke depan bisa lebih kondusif seperti yang diharapkan ," kata Kapolda Kepulauan Riau (Kepri) Irjen Pol Tabana Bangun. 


Aparat gabungan TNI Polri juga berupaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat sehingga bisa mendukung kebijakan. 




"Kami ucapkan terimakasih atas seluruh lapisan masyarakat dan satuan yang ikut terlibat malam ini menjalankan tugasnya dengan baik, adapun tadi hal-hal yang mungkin sedikit mengganggu merupakan dampak dari kegiatan pengamanan itu sendiri," tuturnya. 


Tindakan aparat dalam mengelola kegiatan pengamanan sudah humanis karena sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi dan sebelum melaksanakan tindakan ini, aparat sudah menghimbau dengan sabar kepada masyarakat. Sehingga terjalin kerjasama yang baik. 


"Sepanjang jalan, sempat tertutup sehingga tingkat pengamanan berproses melalui jalur-jalur terhalang. Setelah dilakukan pembukaan jalan, semua aktivitas masyarakat bisa berjalan lancar dan normal kembali," bebernya. 


Kapolda Kepri juga menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya bentrokan ini sehingga aktivitas masyarakat setempat menjadi terganggu. 


"Kami sampaikan sekali lagi mohon maaf jika terganggu aktivitas berlalu lintas mudah-mudahan ke depan kita bisa menjaga suasana Pulau ini untuk lebih kondusif lagi," ungkapnya. 




Kapolresta Barelang, Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto mengatakan, dalam pembubaran blokade jalan tersebut melibatkan 1.010 personel. Pihaknya membuka blokade jalan sepanjang 25 kilometer. 


"Kegiatan lancar, aman, tertib, tidak ada korban jiwa dalam bentrokan ini. Belum ada laporan masyarakat luka-luka," katanya.


Nugroho menambahkan pihaknya sudah menangkap dan menetapkan 8 orang tersangka. Dengan barang bukti ketapel, batu, dan bom molotove.


Ia mengaku pembukaan blokade jalan tersebut sudah sesuai SOP. Ia mengakui ada pelajar yang terkena dampak gas air mata, dan ada juga beredar informasi hoax adanya bayi yang meninggal terkena gas air mata. hal ini disebabkan lokasi sekolah dan rumah bayi yang berdekatan dengan Jembatan IV.


"Kami mohon maaf. Tapi tadi anggota kita langsung tangani, dan evakuasi," katanya.


Nugroho menambahkan untuk mengantisipasi terjadinya blokade lagi, pihaknya membangun 2 posko di Jembatan IV dan di Res Area Galang. Posko ini akan dijaga 2 kompi personil gabungan.


"Sesuai permintaan BP Batam tanggal 28 ini clear, akan masuk pengembang yang dibangun pabrik kaca," ungkapnya didampingi Wakapolresta Barelang AKBP Syafrudin Semidang Sakti, dan Dandim 0316 Batam Letkol Inf Galih Bramantyo. 


Nugroho mengaku pembukaan blokade jalan untuk memasang patok atau pengukuran lahan hutan ini akan dilanjutkan besok. Ia meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi dan kembali melakukan perbuatan anarkis.


"Apabila menganggu dan mengancam petugas pasti akan kita tindak. Diharapkan Rempang ini akan maju dengan kebijakan pemerintah pusat," paparnya.(egi) 


Redaktur: ZB





Share on Social Media