Batam, News, Pariwisata, Ekonomi

Temui Dirjen Imigrasi, Kadin Batam Bentuk Tim Pariwisata Untuk Memperjuangkan Visa on Arrival

Egi | Selasa 05 Dec 2023 07:16 WIB | 851

Bandara/Pelabuhan
Aset Daerah
Pengusaha
Wisman
Pariwisata
Ekonomi & Bisnis
Kadin


Tim Pariwisata Batam temui Dirjen Imigrasi Pusat bahas Visa on Arrival (foto;ist)


Matakepri.co.id Batam -- Pemberlakuan Visa on Arrival terhadap wisatawan mancanegara telah lama menjadi momok yang memberatkan para turis yang punya niat menyambangi Batam. 


Banyak para pelaku Industri pariwisata yang sudah sejak lama mengeluhkan persoalan ini. Pasca berakhirnya badai covid - 19 yang hampir 3 tahun menghantam berbagai sendi ekonomi, termasuk sektor pariwisata. 


Semua berharap pemulihan segera bisa direalisasikan dengan berbagai treatment baru terhadap Industri ini. Namun spirit kebangkitan Pariwisata ini sepertinya kontraproduktif terhadap berbagai fakta yang terjadi dilapangan. 


Hari ini Industri Pariwisata Batam terpukul dengan meroketnya harga tiket Ferry Penyebrangan Batam-Singapura, dan Batam- Johor Malaysia. 


Kondisi ini semakin diperparah lagi dengan pemberlakuan Visa on Arrival dengan besaran 500 ribu rupiah sekali kunjungan ke Batam untuk berbagai Turis mancanegara, yang banyak stay di negara tetangga Singapura dan Malaysia.  


Berangkat dari persoalan besar ini Kadin Batam bersama Tim Pariwisata Batam yang terdiri dari berbagai stakeholder pelaku Pariwisata Batam, setelah berdiskusi beberapa kali, bersepakat untuk melakukan audiensi dengan Dirjen Imigrasi Pusat Bapak Silmy Karim, pada 4 Desember 2023, di Jakarta. 


Pertemuan ini menjadi ruang untuk menyuarakan secara langsung kegelisahan para pelaku Industri Pariwisata yang ada di Batam Kepulauan Riau. 


Para Delegasi yang berangkat untuk beraudiensi dan berdiskusi ini adalah representasi dari berbagai sektor Industri Pariwasata Batam, seperti Jasa Tour and Travel, Industri Golf, Pusat Belanja dan Mall, Industri Hotel dan Restoran, Pramu Wisata dll. Rombongan Tim Pariwisata ini dipimpin langsung oleh Ketua Kadin Batam yang sekaligus menjadi Ketua Tim Pariwasata Batam Jadi Rajagukguk. 


Kesempatan ini telah lama kita nantikan, pertemuan membahas persoalan ini telah kita mulai sejak 30 Januari 2023, dimana para pelaku industri Pariwisata yang ada di Batam datang ke Kadin Batam, memperbincangkan permasalahan yang mereka hadapi. Dan setelah berjuang berulang kali di daerah dengan melakukan berbagai pertemuan, dengan pihak Pemerintah Daerah di Batam dan Kepri, hingga hari ini belum ada solusi kongkrit atas tarif VoA ini. 


"Kali ini kami datang langsung untuk bertemu dengan Dirjen Imigrasi Pusat, berharap dapat berdiskusi konstruktif sekaligus mencari solusi terbaik untuk memajukan Industri Pariwisata Batam ujar Ketua Kadin Batam yang juga merupakan Ketua DPW Partai Perindo ini," kata Jadi. 


Pariwisata adalah salah satu sendi kehidupan ekonomi di Batam, Kadin Batam malah pernah mencanangkan Tahun Pariwisata sejak tahun 2018-2019 di Batam. Kota ini menempati urutan ke 3 kunjungan wisatawan setelah Jakarta dan Bali. 


Namun sejak diberlakukannya VoA, kunjungan turis mancanegara ke Batam itu jauh sangat berkurang. Mereka lebih memilih alternatif ke Johor Malaysia dan Thailand ataupun Vietnam. Karena menganggap biaya ke Batam itu mahal. 


"Kami datang langsung dengan sebuah harapan agar Batam mendapatkan perhatian khusus akan permasalahan krusial ini," harapnya. 


Hal senada juga disampaikan Ms. Khong selaku pihak Tour and Travel yang concern membawa rombongan wisatawan dari Korea ke Batam selama ini. 


"Dulu kunjungan wisatawan Korea bisa 10 kali lipat dari yang ada saat ini, dan kita berharap segera ada terobosan baru memulihkan Iklim Pariwisata ini," kata Khong. 


Dirjen Imigrasi Bapak Silmy Karim dalam kesempatan pertemuan kali ini juga menyampaikan Bahwa pihak Dirjen Imigrasi sudah menyampaikan surat ke Kementrian Keuangan perihal upaya penurunan tarif VoA agar turun sebesar 50 persen yakni menjadi 250 ribu rupiah.


"Semoga awal tahun depan sudah ada keputusan terbaik yang bisa membuat kita tersenyum bahagia. Kita berjuang bersama mewujudkan kota Batam yang ramah dan murah bagi wisatawan namun tidak murahan. Agar perekonomian Batam semakin maju dimasa depan," kata Silmy (egi) 


Redaktur: ZB



Share on Social Media