Batam

MoU BP Batam dan PT Moya Indonesia, Rudi Harap Tidak Ada Lagi Gangguan Suplai Air

Juliadi | Senin 14 Sep 2020 13:46 WIB | 1671

BP Batam


Kepala BP Batam dan juga Walikota Batam Muhammad Rudi, Senin (14/9/2020). Foto : Adi


MATAKEPRI.COM BATAM -- Berakhirnya kontrak kerjasama antara Badan Pengusahaan (BP) Batam dengan PT Adhya Tirta Batam (ATB) pada 14 November 2020 mendatang, BP Batam sebagai bagian dari usaha penyediaan ketersediaan air bersih di Kota Batam bertanggung jawab atas ketersediaan air di Kota Batam.


BP Batam berencana melaksanakan kerjasama dengan perusahaan pengelolaan air bersih selama masa transisi Operasi dan pemeliharaan (O dan M) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).


Penandatanganan MoU antara BP Batam dengan PT Moya Indonesia, Senin (14/9/2020). Foto : Adi 


Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BP Batam Muhammad Rudi didampingi Chief Executive Officer (CEO) PT. Moya Indonesia Mohammad Selim, Wakil Kepala BP Batam Purwiyanto, Anggota Bidang Pengusahaan Syahril Japarin, Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan Binsar Tambunan dan Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol, Dendi Gustinandar, penandatangan kerjasama atau Memoradum of Understanding (MoU) antara BP Batam dengan PT. Moya Indonesia di lantai 3, Balairungsari BP Batam, Senin (14/9/2020).


Dikatakan Rudi, sebelumnya pihak BP Batam telah membuka lelang untuk umum dan dari lelang tersebut ada 4 perusahaan yang mengajukan yakni, PT Bangun Cipta Kontraktor (PT ATB), PT Moya Indonesia, PT Pembangunan Perumahan Infrastruktur dan PT Suez Water Treatment Indonesia.


Ditengah perjalanan, dijelaskan Rudi, PT Bangun Cipta Kontraktor (PT ATB) mengundurkan diri dari lelang tersebut, sedangkan PT Suez Water Treatment Indonesia tidak melengkapi dokumen, serta tinggal 2 perusahaan yakni PT Moya Indonesia dan PT Pembangunan Perumahan Infrastruktur.


Dari hasil pemeriksaan dan penilaian terhadap dokumen penawaran maka dipilih PT Moya Indonesia dengan poin 90,2% yang akan mengelola SPAM Batam selama 6 bulan (15 November 2020 hingga .


Rudi mengatakan, Bulan Januari 2021 BP Batam akan kembali membuka lelang SPAM Batam untuk jangka panjang atau 25 tahun kedepan dan lelang ini juga dibuka untuk semua perusahaan yang ingin ikut lelang.


Rudi juga meminta kepada PT Moya Indonesia, bahwa selama 6 bulan kedepan gangguan suplai air tidak boleh terjadi dan ia juga berharap pelayanan yang diberikan lebih baik lagi.


Rudi juga mengatakan, terkait berakhirnya kontrak antara PT ATB dan BP Batam, maka aset PT ATB diserahterimakan kepada BP Batam termasuk semua Aplikasi yang digunakan PT ATB dalam pengelolaan air.


Rudi juga menyampaikan dihadapan PT Moya Indonesia, bahwa seluruh karyawan ATB yang ingin bergabung di BP Batam akan diterima tanpa tes. Karena semua karyawan ATB sangat profesional, memiliki kemampuan yang berkualitas serta berpengalaman.


Sementara itu, CEO PT Moya Indonesia Mohammad Selim mengatakan, bahwa PT Moya Indonesia sudah memiliki pengalaman di bidang pengelolaan air bersih dan saat ini PT Moya Indonesia mengelola air bersih di berbagai daerah yakni, Tangerang dan Bekasi.


Selim juga mengatakan, bahwa PT Moya Indonesia menjamin tidak ada masalah terkait air bersih mulai 15 November 2020. (Adi) 



Share on Social Media