Batam

Volume Surut Air Baku Waduk Duriangkang Capai Minus 3,06 Meter

Juliadi | Jumat 06 Mar 2020 11:03 WIB | 1624

SPAM/PDAM


Waduk Mukakuning, Jumat (6/3/2020). Foto : Adi/MK


MATAKEPRI.COM BATAM -- PT. Adhya Tirta Batam (ATB) mengabstraksi air baku Waduk Duriangkang melalui tiga Instalasi Pengolahan Air (IPA). Diantaranya IPA Duriangkang, dengan kapasitas 2.200 liter perdetik. IPA Tanjungpiayu dengan kapasitas 200 liter perdetik. 


Hal tersebut disampaikan 9leh Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus Jumat  (6/3/2020). 


Menurutnya Air baku dari Waduk Duriangkang juga dialirkan ke IPA Mukakuning sebesar 300 liter perdetik, Waduk ini melayani 80% kebutuhan masyarakat kota Batam. Sehingga, total pelanggan yang mendapat suplai air dari Waduk Duriangkang adalah sekitar 228.900 sambungan. 


Per tanggal 5 Maret 2020, penyurutan volume air baku di Waduk Duriangkang telah mencapai minus 3,06 meter dari permukaan bangunan pelimpah. Pemerintah (BP Batam) memutuskan untuk melakukan penggiliran (Rationing) di waduk Duriangkang. 


"Langkah ini akan mulai dilakukan pada Minggu kedua Maret 2020, dengan skenario 2-5. Artinya, operasional di waduk Duriangkang akan berhenti selama dua hari, dan akan berjalan seperti biasa selama lima hari dalam seminggu," katanya. 


Ia menyampaikan, bahwa program penggiliran ini akan berdampak kepada sekitar 228.900  pelanggan yang dilayani melalui waduk tersebut. Tidak hanya berdampak pada 196.000 pelanggan domestik, penggiliran suplai juga akan berimbas pada 2.900 pelanggan Industri dan 30 ribu pelanggan Komersil.


Ia mengatakan daerah yang akan terdampak penggiliran meliputi Tanjungpiayu, Mukakuning, Sagulung, Batuaji, Tanjunguncang, Marina, Batam Centre, Nagoya, Jodoh, Bengkong, Batuampar, Kabil, Punggur dan sekitarnya. 


Ia menuturkan pelanggan akan mengalami pemulihan suplai setelah Instalasi Pengolahan Air (IPA) kembali beroperasi. Karena Waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan suplai air pasca penggiliran sangat tergantung kepada perilaku konsumen. ATB berharap, konsumen yang ada di area hulu (berdekatan dengan Instalasi Pengolahan Air) lebih bertoleransi, agar pengguna yang berada di ujung pipa atau tempat yang tinggi dapat segera mendapat aliran air setelah penggiliran selesai. 


"Pentingnya bertoleransi saat penggiliran sangat di perlukan, agar pelanggan yang di ujung suplai tetap bisa menikmati aliran air," ujarnya.    


Menurut estimasi, sebagian pelanggan akan kembali mendapatkan aliran air dalam 24 hingga 79 jam setelah terjadi penggiliran.

 

"Jika tidak dilakukan penggiliran, menurut perhitungan air di Waduk Duriangkang akan mencapai batas minimum pada 13 Juni 2020," lanjutnya. 


Dengan dilakukannya penggiliran ini, maka diharapkan akan memperpanjang umur Waduk Duriangkang selama 23 hari. Sampai kapan penggiliran akan dilakukan? ATB akan mengikuti petunjuk dan arahan pemerintah, dalam hal ini BP Batam. 


ATB juga membuka channel komunikasi yang bisa diakses, guna memenuhi kebutuhan informasi dan program edukasi bagi pelanggan. Mulai dari Hotline Call Centre di 0778-467111, Email: [email protected] dan Webchat: www.atbbatam.com. 


Pelanggan juga bisa menghubungi di sosial media ATB, seperti Facebook: ATB Batam, Instagram: atb.batam dan Twitter: @atbbatam. Atau dapat menghubungi kantor pusat dan cabang pelayanan terdekat. (R/Adi) 



Share on Social Media