News, Pendidikan

Terlahir Tanpa Memiliki Jari, SyukurTetap Data Pemilih Pilkada dengan Maksimal

| Jumat 26 Jan 2018 11:26 WIB | 1507




MATAKEPRI.COM, Makassar - Terlahir tanpa memiliki jari jemari di kedua tangannya, tak membuat Muhammad Syukur patah semangat dalam beraktivitas. Warga Desa Borikamase, Kecamatan Maros, Baru, Maros, Sulsel itu menjadi petugas KPU untuk mensukseskan pilkada serentak di Sulsel.

Bahkan, pemuda kelahiran 1994 silam ini menginspirasi banyak orang setelah video aktifitasnya sebagai Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) Pilkada serentak Sulawesi Selatan diuggah dan viral di media sosial. 

Putra kelima dari pasangan Daeng Ngerang dan Daeng Pase ini, dipercaya sebagai PPDP untuk melaksanakan proses Coklit atau Pencocokan dan Penelitian data pemilih dari rumah ke rumah. 

"Saya jadi PPDP untuk menambah pengalaman dan menambah teman. Selain itu juga, untuk menambah ekonomi keluarga," kata Muhammad Syukur.

Almuni Madrasah Aliyah DDI Alliritengae Maros ini, memang dikenal sebagai pemuda yang aktif di kampungnya. Selain menjadi remaja masjid, ia juga pernah terlibat sebagai petugas TPS pada Pemilihan Bupati Maros 2015. 

Sehari-hari, Syukur menghabiskan dengan membantu orang tuanya di sawah. Selain itu, ia juga memiliki usaha kecil-kecilan berupa peternakan bebek petelur. 

"Apa saja saya bisa kerjakan untuk membantu orang tua saya. Mulai dari membajak sawah, menanam, panen mengurus ternak dan juga sebagai tukang kayu kalau ada orderan," ceritanya.

Syukur mengaku, dengan bertugas sebagai PPDP ia bisa mendapatkan honor Rp 800 ribu. Jika sesuai kontraknya dua bulan, ia bisa mendapatkan honor pekerjaan sebanyak Rp 1,6 juta. 

"Honor itu akan saya simpan buat tabungan dan juga bantu-bantu orang tua. Makanya, saya bersyukur sekali bisa dimasukkan sebagai PPDP di wilayah saya," tutur Syukur.

Sebagai pria dewasa, Syukur juga punya cita-cita untuk berkeluarga. Makanya, ia rela mengerjakan apa saja demi untuk menambah uang simpanan yang ia telah persiapkan sebagai modal untuk menikah. 

Hanya saja, meski ia bisa mengendarai motor dan juga mobil, ia tidak memiliki kendaraan pribadi. Saat bertugas, kadang ia harus berjalan kaki dari rumah ke rumah atau menumpang di kendaraan warga yang kebetulan lewat. 


Tak Punya Jari, Syukur Tetap Data Pemilih Pilkada dengan Maksimal

"Saya bisa bawa motor dan mobil, tapi saya tidak punya. Makanya saya biasa jalan atau menumpang dibonceng sama orang yang lewat," lanjutnya.

Hasil pekerjaan Syukur, bahkan diakui tak berbeda dari 600 lebih PPDP lainnya yang bertugas di Maros. Betapa tidak, meski tak memiliki jari, ia sangat lihai menulis, meski harus menggunakan dua tangannya mengapit pulpen. 

"Saya sudah melihat langsung bagaimana Syukur ini bekerja. Saya pribadi kagum. Meski kondisinya fisiknya terbatas, ia mampu bekerja dan bahkan lebih baik dari orang normal," ujar komisioner KPU Maros, Ansar. 

Saat ini, Syukur sudah berhasil 'mencoklit' 70 persen dari total calon pemilih di area tugasnya. Sebelum masa akhir coklit 18 Februari mendatang, Syukur diperkirakan sudah bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik.(***)


Sumber : detik



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait