News, Kesehatan
| Selasa 24 Oct 2017 15:12 WIB | 4342
MATAKEPRI.COM, Jakarta - Dokter spesialis saraf dari RS
Imanuel Way Halim dr Ruth Mariva SpS menyebutkan, serangan penyakit stroke
dapat dicegah atau diminimalkan dengan mengontrol faktor risikonya serta
memiliki pola hidup sehat.
"Faktor
risiko stroke harus dikelola secara baik dan benar. Pencegahan dilakukan
sebelum kena stroke atau preventif primer, maupun pencegahan stroke berulang
atau preventif sekunder," katanya dalam suatu seminar tentang stroke dan
pencegahannya, di Bandarlampung, dimuat Senin (23/10/2017).
Seminar
itu digelar RS Imanuel dan PT Kalbe Farma untuk memperingati Hari Stroke
Sedunia yang jatuh pada 29 Oktober 2017. Dalam seminar itu, dua dokter RS
Imanuel tampil sebagai pembicara, yakni dr Ruth Mariva SpS dan dr Ida Yudiati
SpKFR.
Stroke
adalah suatu kelainan pada otak yang terjadi mendadak, karena terjadi gangguan
aliran darah ke otak. Stroke itu bisa terjadi berupa penyumbatan, atau
perdarahan dalam otak atau selaput otak. Sehubungan itu, stroke merupakan
penyakit penyebab kematian nomor tiga dan penyebab kecacatan nomor satu, serta
menyebabkan depresi bagi penderitanya.
Dr
Ruth menyebutkan gejala stroke terjadi tiba-tiba, di antaranya adalah tidak
sadar, lemah sebelah atau seluruh badan, kesemutan sebelah atau seluruh badan,
bicara cadel, tidak dapat berbicara atau tak mengerti pembicaraan, tidak
mengenal orang lain, sulit menelan dan tidak dapat melihat atau terganggu
penglihatannya.
Ia
menyebutkan faktor risiko utama stroke adalah darah tinggi, kencing manis dan
penyakit jantung.
Selain
itu, gaya hidup yang tidak sehat juga menjadi faktor risiko, seperti sering
mengkonsumsi makanan cepat saji, alkohol, merokok, narkoba, kurang berolahraga,
dan memiliki kolesterol dan asam urat tinggi.
"Untuk
pemecahan masalah hipertensi, lakukan deteksi dini dengan memeriksa tekanan
darah secara rutin," katanya.
Hipertensi
kebanyakan tidak memberikan gejala, meski kadang-kadang sakit kepala dan tegang
di bagian tengkuk.
"Penyakit
hipertensi sering ditemukan saat melakukan pemeriksaan kesehatan. Tekanan darah
di atas 200 mmHgpun, sering tidak memberikan gejala apa-apa," katanya.
Sehubungan
dengan itu, ia meminta masyarakat untuk menganut pola hidup sehat dengan
mengonsumsi makanan sehat, seperti biji-bijian, sayuran dan buah-buahan, di
antaranya jeruk, pisang dan apel.
"Kurangi
mengonsumsi garam dan gula, kurangi makanan gorengan/manis dan berlemak tinggi,
serta mengonsumsi makanan bervariasi. Selain itu, usahakan tidak stres, selalu
berpikir positif dan istirahat cukup, seperti tidur 6-8 jam sehari dan berolahraga
teratur, serta periksa kesehatan secara teratur, tidak merokok dan tak minum
alkohol," katanya.
Sementara
itu, dr Ida Yudiati SpKFR menyebutkan kecacatan akibat stroke dapat dikurangi,
di antaranya dengan melakukan terapi bicara dan fisioterapi sesuai kebutuhan.(www.liputan6.com/***)