News, Kesehatan

Bayi Kehilangan Sekat Diantara Kedua Lubang Hidungnya RSUD Dituding Malpraktik

| Sabtu 14 Oct 2017 12:55 WIB | 1617




MATAKEPRI.COM, Pekalongan - Adiyatma Serkan Altaya kehilangan sekat diantara kedua lubang hidungnya. Keluarga menuding RSUD Karanganyar Pekalongan melakukan malpraktik. Pihak RSUD menampik melakukan malpraktik, namun kejadian itu sebagai resiko medis.

Adiyatman adalah anak pertama pasangan Ubaidiah (20) dan Karimah (18), warga RT 01 RW 03 Kelurahan Kedungwuni Barat, Kecamatan Kedungwuni , Kabupaten Pekalongan. Dia mengalami cacat hidung akibat penanganan medis pasca kekahirannya yang prematur.

Anggota Komite Medis RSUD Karanganyar, dr M Hasyim Purwadi, menjelaskan penilaian jika pihaknya melakukan malpraktik yang mengakibatkan hilangnya sekat hidung Adiyatma. Dia mengistilahkan kejadia itu sebagai bagian dari resiko medis.

"Itu bukan malpraktik. Ini termasuk kondisi resiko medis, kalau tidak di pasang ini (selang) dia mati," kata dia, Sabtu (14/10/2017).

Menurutnya, tim medis terpaksa memasang selang oksigen yang lama, untuk menyelamatkan bayi, karena kondisi prematur dan susah bernafas.

"Yang diutamakan dulu adalah penyelamatan nyawa. Kalau yang ini kan karena komplikasi pemasangan alat, karena oksigen yang terpasang terus menerus memang bisa komplikasi hidungnya kering," jelasnya.

Dijelaskannya, RSUD akan bertanggungjawab penuh dan telah melakukan koordinasi dengan pihak Rumah Sakit Karyadi Semarang guna penanganan medis selanjutnya. Pihaknya sebenarnya menunggu kesediaan pihak keluarga untuk diantar ke RS Karyadi.

"Kita sebenarnya tengah menunggu, namun kemarin datangnya malah somasi," jelas M Hasyim.

Sedangkan penasihat hukum keluarga, Muhamad Yusuf, tetap menuding kejadian itu sebagai malpraktik karena faktor pemasangan selang yang salah tidak sesuai prosedur.

"Pemasangan yang salah, tidak sesuai prosedur. Anak bayi dipasangi selang dalam waktu lama, seharusnya dalam satu minggu sekali dikontrol pemasangan," jelas Yusuf.

Adiyatma lahir di RSUD Karanganyar 6 bulan lalu hanya berbobot 1,5 kg dengan panjang 40 cm. Oleh petugas medis RSUD, bayi itu lalu dimasukan ke inkubator, sedangkan untuk pernafasannya dibantu selang oksigen yang dimasukan ke dalam hidung. Dari total perawatan medis selama 33 hari, bayinya dipasang selang oksigen selama 15 hari.

"Lahir langsung masuk kotak itu (inkubator) dan diberi bantuan nafas selang. Saya baru tahu bila hidungnya menjadi cacat, saat selang dibuka. Tadinya bayinya normal, saat ini tidak ada sekat hidung," tutur Karimah, ibunda si bayi.(detiknews/***)



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait