News
| Kamis 23 Feb 2017 08:00 WIB | 2274
MATAKEPRI.COM, Jakarta - Polisi Malaysia mengungkapkan
ketidakyakinannya atas klaim yang selama ini disampaikan dua perempuan
tersangka pembunuhan Kim Jong-nam, salah satunya Siti Aisyah dari
Indonesia, bahwa mereka tidak berniat mencelakai Jong-nam karena tujuan
mereka hanya untuk membuat video iseng.
Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar mengumumkan kemarin bahwa
kedua perempuan itu telah dilatih terlebih dahulu untuk membawa bahan
kimia beracun dengan kedua tangannya (yang sudah terlindung sarung
tangan) dan membalurkannya ke wajah Jong-nam.
Siti Aisyah dan perempuan Vietnam bernama Doan Thi Huong itu, menurut
Khalid, sudah berlatih terlebih dahulu bagaimana menjalankan aksi
pembunuhannya itu di dua mal di Kuala Lumpur.
Siti Aisyah mengaku tidak sadar telah ikut ambil bagian dalam
pembunuhan dan hanya ikut-ikutan untuk acara lucu-lucuan di televisi.
Klalid menyangkal pengakuan para tersangka itu kepada wartawan.
"Kami yakin sekali pembunuhan itu telah direncanakan dan mereka telah
dilatih (membunuh)," kata dia. "Ini tidak cuma seperti syuting film."
Baru-baru ini kedutaan besar Korea Utara di Malaysia menuduh Malaysia
tidak dapat membuktikan itu kasus pembunuhan sehingga menuntut kedua
perempuan beda negara itu dibebaskan.
"Bagaimana mungkin kedua perempuan tersangka itu tetap hidup?," kata
Korea Utara, jika racun itu berada pada tangan kedua perempuan.
Menjawab tudingan Korea Utara ini, Khalid rmenyatakan bahwa Siti Aisyah
dan Doan Thi Huong tahu bahwa mereka membawa bahan beracun, dan "sudah
diminta untuk hati-hati (oleh anggota dalam komplotannya) ".
Dari rekaman CCTV lainnya yang belum tersebar ke publik, kedua
tersangka terlihat selalu menjauhkan tangannya dari tubuh mereka, dan
pergi ke kamar kecil untuk mencuci tangan mereka, segera setelah mereka
menyerang Kim Jong-nam, kata Khalid.
Selain dua perempuan itu, polisi Malaysia juga menangkap dua pria
tersangka penyerang dan memburu tujuh warga negara Korea Utara, termasuk
sekretaris Kedutaan Besar Korea Utara di Kuala Lumpur dan seorang
pegawai maskapai nasional Korea Utara, Air Koryo. Kedua orang ini,
bersama pria ketiga, masih berkeliaran di Malaysia.
Empat pria Korea Utara lainnya bergegas terbang ke Pyongyong segera
setelah mengamati dari jarak jauh proses pembunuhan Kim Jong-nam di
bandara Kuala Lumpur itu. Polisi Malaysia meyakini keempat pria ini
adalah yang memberikan racun kepada kedua perempuan yang menjadi
eksekutor pembunuhan, demikian Associated Press.