Hiburan
| Rabu 22 Feb 2017 08:10 WIB | 2385
MATAKEPRI.COM - Hawaiian pizza yang bertopping nanas cukup banyak disukai orang. Tapi tambahan nanas pada pizza justru tidak digemari presiden Islandia.
Nanas
asam manis yang jadi topping pizza, berpadu enak dengan pepperoni dan
lelehan keju mozzarella. Menjadikannya salah satu topping favorit untuk
kombinasi buah, daging dan keju.
Meski begitu, ternyata tidak semua orang menyukainya.
Contohnya saja presiden Islandia yang ingin adanya larangan pemakaian
nanas pada pizza.
Saat kunjungan baru-baru ini ke Akureyri, kota terbesar ke-2 di Islandia, presiden Gudni Th. Johannesson terlibat dalam tanya jawab dengan pelajar SMA setempat. Para pelajar melontarkan berbagai pertanyaan kepadanya.
Diantara pertanyaan-pertanyaan itu, seorang pelajar
bertanya apa pendapat presiden mengenai penggunaan nanas sebagai topping
pizza. Gudni nampaknya sangat tidak menyukai Hawaiian pizza, lapor Metro (21/02).
Ia menjawab bahwa secara fundamental menentang nanas di pizza. Gudni pun
berangan-angan ingin melarang penggunaan nanas sebagai topping pizza.
Seandainya ia bisa membuat dan mengesahkan undang-undang sendiri.
Ternyata pernyataan tersebut menimbulkan kehebohan baik di Islandia maupun media sosial di luar negaranya, sebut The Guardian (22/02). Presiden berusia 47 tahun itu diminta mengklarifikasi jawaban blak-blakannya mengenai hal sepele itu.
Pada Selasa (21/02), Gudni mengeluarkan pernyataan menggunakan bahasa
Islandia dan Inggris dalam laman Facebooknya. Memakai judul "A Statement
on the Pizza-Controversy", ia mengatakan kalau sebenarnya menyukai
nanas. Hanya saja tidak sebagai topping pizza. Namun ia tidak bisa
menghentikan orang-orang memakainya sebagai pilihan topping pizza
mereka.
"Saya tidak punya kekuasaan untuk membuat undang-undang yang melarang
orang memakai nanas pada pizzanya. Saya senang tidak punya kekuasaan
itu. Presiden sepatutnya tidak punya kekuatan tanpa batas. Saya tidak
mau memegang posisi ini jika saya bisa mengesahkan undang-undang hal
yang saya tidak suka. Saya tidak mau tinggal di negara seperti itu.
Untuk pizza, saya merekomendasikan seafood," tulis mantan profesor
sejarah di University of Iceland itu.