Pariwisata
| Minggu 27 Nov 2016 20:10 WIB | 2416
MATAKEPRI.COM, Banten- Atraksi
di Tanjung Lesung, Banten dipastikan akan bertambah banyak dan semakin
menarik. Itu setelah, salah satu destinasi prioritas Kementerian
Pariwisata (Kemenpar) Tanjung Lesung Banten itu sudah resmi dibuka
Mongolian Culture Center (MCC) oleh Kemenpar di Tanjung Lesung Beach,
Sabtu (26/11) sore.
Dalam acara peresmian, hadir Direktur Utama PT Banten West Java (BWJ)
Poernomo Siswoprasetijo, Duta Besar Mongolia untuk Indonesia Mdm Shagdar
Battsetseg dan dari Kemenpar hadir Deputi Pengembangan Pemasaran
Mancanegara, I Gde Pitana.
â€Semoga dengan adanya Mongolian Center ini menjadi daya tarik baru di
Tanjung Lesung. Karena Mongolia merupakan negara yang penuh sejarah dan
sangat dikenal dunia, sehingga bisa mendatangkan wisatawan Mongolia, dan
juga menarik untuk wisatawan mancanegara dari negara lain. Selain itu,
Mongolia juga salah satu negara yang mendapatkan kebijakan bebas visa
kunjungan dari pemerintah. Jadi silahkan datang ke Tanjung Lesung,†ujar
Pitana.
Hal senada diungkapkan oleh Direktur Utama PT Banten West Java (BWJ)
Poernomo Siswoprasetijo. Kata Poernomo, dengan dibukanya MCC maka
destinasi Tanjung Lesung punya daya tarik tersendiri bagi atraksi
Pariwisata. â€Ini menjadi bagian usaha kami agar Tanjung lesung tiga
tahun ke depan bisa masuk 6 juta wisatawan. Jadi ketika ke Tanjung
Lesung bukan hanya hanya melihat, pantai, budaya banten, kearifan lokal
namun kita juga bisa menikmati sebuah budaya negara lain namun ada di
Tanjung Lesung. Budaya Mongolia menarik untuk dipelajari dan dikunjungi,
namun adanya di Tanjung Lesung, jadi yang terangkat destinasi kita,â€
kata pria yang juga pimpinan PATA Chapter Indonesia itu.
Poernomo menilai, dengan berdirinya MCC ini merupakan cara cerdas bagi
pengelola dan Kemenpar dalam memanfaatkan peluang, potensi dan
memberikan hubungan yang baik bagi para pengunjung. â€Mongolia itu
destinasi menarik, akan banyak negara yang penasaran dengan budayanya.
Mereka akan mengembangkan dengan satu hektar lebih di Tanjung Lesung.
Untuk saat ini, mereka sudah mendirikan Tenda khas Mongolia di Tanjung
Lesung,†ujarnya.
Di areah Tanjung Lesung Beach, MCC sudah mendirikan 4 tenda besar yang
langsung dibawa dari Mongolia dan 4 tenda kecil sebagai pendukung.
Tenda-tenda tersebut, imbuh Poernomo, nantinya bisa menjadi tempat
menginap para pengunjung dan wisatawan lainnya. †Ini adalah MCC
terbesar Mongolia di Asia. Di dalam tenda itu akan banyak ornamen dan
ciri khas Mongolia. Contohnya kebiasaan mereka memanah, jadi sangat khas
dan membuat seksi Tanjung Lesung,†katanya.
Poernomo memaparkan bahwa ini adalah usaha pihaknya untuk terus
melakukan percepatan pengembangan destinasi wisata yang juga biasa
disebut Kemenpar dengan 10 "Bali Baru†salah satunya Tanjung Lesung.
Tiga Lini, atau 3A (Atraksi, Akses, Amenitas) yang dipantau Menpar Arief
Yahya terus bergerak di Tanjung Lesung.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yang telah resmi ditetapkan
sebagai salah satu dari 10 Kawasan yang dikembangkan menjadi destinasi
prioritas. Juga menjadi salah satu investasi pariwisata yang banyak
menarik perhatian para investor. Tanjung Lesung secara bisnis menjadi
lokasi yang yang paling cepat menyedot wisatawan sehingga memberikan
dampak positif kepada perekonomian.
Salah satu anak perusahaan Jababeka Group, PT Banten West Java TDC
menjadi pengembang kawasan wisata di KEK Tanjung Lesung. KEK Tanjung
Lesung dikembangkan di atas tanah seluas 1500 hektar dan dilengkapi
dengan prasarana infrastruktur yang lengkap seperti jalan, listrik,
jaringan internet, telepon, gas, jaringan fiber optik hingga penyediaan
air bersih (water treatment plant) dan pengolahan air limbah (waste
water treatment plant).
Prasarana ini akan beroperasi dengan kebijakan yang ramah lingkungan
dan memiliki kapasitas yang mendukung pertumbuhan kawasan di masa
mendatang. Pembangunan ini dilakukan sesuai dengan Perpres Nomor 3 Tahun
2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Strategis Nasional.
Selain itu, Tanjung Lesung juga telah memiliki sejumlah penginapan
bertaraf internasional seperti 44 unit vila dengan fasilitas private
pool yaitu Kalicaa Villa Estate, 61 unit cottage di Tanjung Lesung Beach
Hotel, Hotel Blue Fish, Sailing Club, dan Green Coral Exclusive
Camping.
Investor pariwisata juga akan mendapatkan berbagai macam pilihan proyek
investasi yang menarik seperti Marina, hotel, theme park, restoran,
museum dan food hub. Di tahun 2016 ini, PT Banten West Java tengah
membangun beberapa proyek baru untuk memfasilitasi pengunjung. Di
antaranya adalah Airstrip, SMA President, Ladda Bay Village, Ladda
Public Beach, Mongolian Culture Centre, Kampoeng Sawah Cottage &
Villa, dan Revati Residences Apartment.
Mengenai akses ke KEK Tanjung Lesung, nantinya akan didukung dengan
jalan tol Serang-Panimbang sepanjang 84km yang diharapkan selesai pada
tuga tahun mendatang. Selain itu juga didukung dengan pembangunan Marina
Internasional bekerjasama dengan Pelindo II dan Bandara Panimbang. Ke
depannya pemerintah juga akan mereaktivasi jalur kereta api menuju KEK
Tanjung Lesung. Para wisatawan lokal dan asing pun akan mendapatkan
kemudahan untuk mengunjungi Tanjung Lesung.
Investor akan mendapatkan berbagai macam keuntungan jika berinvestasi
di KEK Tanjung Lesung. Ini dikarenakan akan dibangun sejumlah
infrastruktur, seperti bandar udara Banten Selatan dan jalan tol Serang -
Panimbang sesuai dengan Perpres Nomor 3 Tahun 2016. Investor KEK
Tanjung Lesung juga mendapatkan ketentuan khusus di bidang kepabeanan
(custom dan excise), perpajakan, perijinan (licensing) one stop service,
keimigrasian serta ketenagakerjaan yang dikelola oleh Kantor
Administrator KEK yang telah mendapat wewenang penuh dari pemerintah
pusat, propinsi, maupun daerah.
Orang asing yang berkunjung, bekerja, atau menanam modalnya di KEK
Tanjung Lesung akan mendapat fasiltas dan kemudahan tambahan (PP nomer
96 Tahun 2015). Beberapa kemudahannya yaitu mendapat izin tinggal
sementara atau izin tinggal tetap menurut ketentuan yang berlaku dan
kemudahan memiliki properti di dalam KEK Tanjung Lesung.