News, Politik
| Kamis 01 Feb 2018 16:10 WIB | 1321
MATAKEPRI.COM - Ketua Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo menekankan pentingnya pelajar untuk
mempertahankan nilai budaya bangsa Indonesia. Dia juga meminta pelajar tidak
alergi terhadap politik.
Bamsoet, sapaan Bambang
soesatyo mengatakan hal itu saat menerima kunjungan edukasi siswa-siswi Sekolah
Menengah Pertama Terpadu (SMPIT) Nurhikmah, Bekasi, di ruang kerjanya, di
Gedung DPR, Rabu, (31/1/2018).
Bamsoet menuturkan, saat
ini dan di masa yang akan datang, berbagai hal dikerjakan oleh mesin. Namun ada
satu hal yang tak dimiliki oleh mesin dan hanya dimiliki oleh manusia, yaitu
sikap empati, kasih sayang, serta peduli terhadap sesama.
"Anak-anakku harus
gali dan amalkan ilmu. Begitupun dengan ajaran agama. Melalui nilai budaya dan
agama, kita akan menjadi manusia seutuhnya," ujar Bamsoet seperti dilansir
Antara.
Dalam kesempatan yang sama
Bamsoet berpesan kepada para pelajar untuk tak bersikap alergi ataupun antipati
terhadap politik.
Ia meyakinkan politik
merupakan jalan mengabdikan hidup agar dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.
Salah satunya disebutkan Bamsoet dengan menggerakan roda pemerintahan maupun
lembaga negara dengan baik dan benar.
"Karena itu,
anak-anak ku sekalian tidak boleh alergi dengan politik. Karena di pundak
anak-anaklah masa depan bangsa diemban," ucap politikus Partai Golkar itu.
Dia meyakini, para
siswa-siswi yang menemuinya dapat menjadi presiden, menteri, Ketua DPR RI,
ketua lembaga lainnya.
"Bapak berpesan agar
senantiasa tidak melupakan nilai-nilai kebaikan. Jadilah manusia yang
bermanfaat bagi masyarakat luas. Jika jadi pejabat publik, jalankan politik
yang beretika dan menjunjung tinggi kebenaran," tutur dia.
Bamsoet juga berpesan
kepada para siswa-siswi, agar senantiasa menggali ilmu pengetahuan dari
berbagai sumber karena tantangan di masa mendatang akan sangat berat.
"Kemajuan informasi
dan teknologi saat ini jangan menjadikan kita terlena. Manfaatkan berbagai
kemajuan tersebut untuk mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan, misalnya melalui
Youtube, Twitter, Facebook, maupun media sosial lainnya," Bamsoet
menandaskan.(***)