News, Pendidikan

Quarter Life Crisis? Kamu Bisa Mengatasinya Dengan Cara Ini

| Kamis 16 Nov 2017 14:52 WIB | 1913




MATAKEPRI.COM - Memasuki usia seperempat abad sebagai manusia, seseorang tentunya sudah mulai dianggap sebagai manusia yang dewasa, manusia yang sudah sepenuhnya bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Pada usia ini banyak keputusan-keputusan besar yang harus diambil serta tanggung jawab berat yang harus diemban, bila seseorang itu tidak ingin tersisih di masyarakat.

Transisi dari masa remaja menciptakan keresahan serta kegelisahan tersendiri. Tak jarang hal ini menyebabkan munculnya pertanyaan serta perdebatan dalam pikiran yang berujung pada kegalauan. Tak jarang pertanyaan tentang tujuan dan arah hidup berkelebat di pikiran, padahal seseorang itu tipe tahu bulat yang suka dadakan dan menganggap segalanya cukup dijalani tiba-tiba  menjadi seseorang yang panik akan masa depan.

Bimbang belum lulus, atau bingung mau kerja, S2, atau nikah? Galau milih kerjaan, galau menjadi jobless, berbagai masalah kehidupan dewasa yang baru dimulai pun bermunculan seperti jamur di musim hujan. Pertanyaan macam “kok hidup gue gini-gini aja yaa?”, bosan dengan interaksi sosial, khawatir akan masa depan, bingung sama masalah financial.

Kalau kamu mengalami hal-hal itu di usia 20 sampai 25 bisa jadi kamu mengalami quarter life crisis. Meskipun quarter life crisis akan berlalu seiring berjalannya waktu, namun kamu bisa mengurangi kegelisahanmu dengan beberapa cara berikut.

1. Stop membanding-bandingkan mulai dari SEKARANG!

www.quora.com

Lihat linimasa Instagram, ketemu foto-fotonya temen yang ikut student exchange di Harvard, log in Facebook lihat beberapa foto nikahan temen SMA, Iseng-iseng buka Path lihat temen SD yang udah kerja dan update lagi gajian. Mulai, deh kamu membandingkan hidup kamu sebagai mahasiswa semester akhir yang makan mi instan dan dikejar-kejar tugas skripsi, atau ternyata kamu fresh graduated yang masih bingung mau kerja apa mana jomblo pula. Pikiran semacam:

 â€œEnak jadi si A yah, dari pada gue” atau “Temen gue udah menyelamatkan dunia, tapi gue masih makan mie instan, jomblo pula”.

Mulai sekarang kamu harus berhenti berpikiran seperti itu. Fokus saja sama skripsimu dan cari kerja karena setiap manusia punya tujuan hidup masing-masing. Rasanya juga gak adil kamu membandingkan perjalanan hidupmu dengan orang lain yaa gak?

2. Ceritakan unek-unekmu dan temukan dukungan.

Kim Bok JooPinterest

Mungkin beberapa dari kita merasa malu kalo kita ternyata lagi galau tentang masa depan. Pilih seseorang yang benar-benar kamu percaya, bisa orang tua, sahabat, Psikolog, atau mungkin dosen. Kamu gak harus menceritakan itu kesemua orang kok, yang terpenting orang itu tepat.

Siapa tahu sebenernya teman kamu juga megalami hal seperti itu, jadi kamu ga merasa sendirian deh, atau mungkin orang tuamu malah akan semakin memahami kamu.

3. Eliminasi ekspetasi ketinggian dan kejarlah passion utama kamu.

yourstory.com

Bukan maksudnya melarang kamu berekspetasi dan membuat goals yaa, tapi memang ada beberapa keinginan yang ketinggian yang pada akhirnya gak berhasil meskipun  kamu mati-matian mengejarnya. Misalnya nih kamu pengen kuliah di Perancis tapi ga bisa bahasa perancis. Sampai, lebaran monyet sih ini gak akan kejadian.

Mulai, deh buat goals kecil-kecil tapi meningkat. Misalnya kamu daftar dulu kursus bahasa perancis dan mempersiapkan diri, bukannya modal nekat langsung daftar kuliah di sana.

 

“Yah gue kan kuliah  jurusan teknik masa iya gue buka doodle art?”.

Alih-alih mengejar yang gak mungkin kamu bisa, loh mengejar passion utama kamu. Dari pada jadi pengangguran yang kesana kemari kamu bisa tuh coba-coba hobi kamu sebagai penambah pundi-pundi uang sambil ngelamar kerja. Lumayan buat nambah-nambah uang biar gak makan mi instan mulu, kan.

4. Tetap optimis dan selalu bersyukur.

blog.anytimefitness.com

Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Seiring berjalannya waktu kita kan keluar dari quarter life crisis kok. Berdoa terus kepada Tuhan, berterima kasih pada Tuhan atasa hidup yang telah diberikan. Selalu ingat bahwa di luar sana banyak orang yang hidup seperti kamu.

Banyak orang yang udah menikah dan masih pengen seneng-seneng merasakan dikejar deadline tugas dari dosen kok . Be grateful, stay strong, and enjoy your crisis!



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait