News, Ekonomi
| Jumat 04 Aug 2017 10:15 WIB | 1383
MATAKEPRI.COM, Situbondo - Di tangan Taufiq Hasan (35), sampah pelepah pisang
kering berhasil 'disulap' menjadi karya seni lukis yang punya daya
tarik. Pria asal Dusun Blumbang RT 12 RW 04 Desa Wonokoyo, Kecamatan
Kapongan, ini pun menjual hasil karyanya dengan harga murah, hanya
berkisar Rp 150 ribu hingga Rp 1 juta.
"Karena intinya, bagi
saya karya seni itu minimal bisa menyenangkan masyarakat. Jadi saya
tidak menjual mahal, paling mahal Rp 1 juta," kata Taufiq Hasan.
Taufiq mengemukakan, patokan harga itu itu didasarkan
pada tingkat kesulitan lukisan. Di samping itu, juga pada banyaknya
keragaman warna lukisan. Sebab, warna pelepah pisang kering tidak sama.
Taufiq mengaku selama ini mendapat bahan baku pelepah pisang kering itu
dari sejumlah wilayah di Situbondo.
"Jadi warna pelepah pisang tiap daerah itu tidak sama, mungkin bergantung pada cuaca dan kesuburan tanahnya," paparnya.
Untuk
pohon pisang yang ada di daerah Kecamatan Kapongan, sambung Taufiq,
biasanya menghasilkan pelepah pisang kering berwarna agak putih bermotif
garis. Sementara untuk pelepah pohon pisang kering warna kuning
keemasan, Taufiq biasa mencarinya ke Kecamatan Arjasa. Sementara yang
berwarna gelap atau hitam, didapatkan dari Kecamatan Sumbermalang.
"Saya
punya banyak teman, jadi tidak susah mencarinya. Selama ini tidak beli,
karena pelepah pisang itu khan biasanya dibuang karena dianggap tidak
bermanfaat," tutur alumnus Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo itu.
Seperti
yang terlihat pada gambar lukisan Presiden RI pertama, Ir Soekarno.
Taufik tampak lebih banyak memanfaatkan pelepah pisang berwarna gelap.
Sehingga karyanya terlihat lebih hidup karena kontras dengan dasar
lukisan.
"Saya juga terbuka, siapa saja yang mau belajar bisa
datang ke sini. Sampai saat ini sudah ada tiga pemuda sini yang sering
datang belajar," ujar Taufiq Hasan.
(*)