Kesehatan

Inilah Penyebab Ratusan Anak di India Tewas Setelah Memakan Buah Leci

| Selasa 14 Feb 2017 06:37 WIB | 1800



Istimewa


MATAKEPRI.COM, India - Di kota Muzaffarpur, negara bagian Bihar, India ratusan anak meregang nyawa setiap tahunnya. Kematian mereka masih menjadi misteri sejak kejadian pertama dimulai pada 1995. Sekitar bulan Mei dan Juni tiap tahunnya, ratusan anak menunjukkan gejala yang sama. Lemas, kehilangan kesadaran, dan akhirnya meninggal.

Pada 2014 data dari rumah sakit di India yang dikutip CNN menunjukkan ada sekitar 390 anak yang dirawat di rumah sakit setelah mengonsumsi buah chamki ki bimari alias buah Leci. Fatalnya, 122 anak di antaranya meninggal.

Para peneliti di India mencoba mencari tahu penyebab ratusan kematian itu. Dugaan pertama langsung tertuju pada buah Leci yang banyak dikonsumsi anak-anak di wilayah itu. Apakah buah itu beracun? Hasil penelitian menyatakan tidak ada kandungan racun di dalamnya.

Pemerintah India akhirnya meminta bantuan US Centers for Disease Control and Prevention untuk memastikan penyebab sebenarnya. Mereka membandingan sampel korban yang memakan buah itu dan yang tidak.

Hasil analisa darah dan sumsum tulang belakang tidak menunjukkan adanya infeksi racun atau bahan berbahaya lainnya. Namun semua korban yang meninggal ternyata memiliki kesamaan. Dalam sehari mereka mengunjungi kebun buah Leci hingga enam kali.

Muzaffarpur memang dikenal sebagai perkebunan Leci terbesar di India. Tradisi memakan buah ini sudah jadi hal yang lumrah bagi masyarakat di sana. Orangtua dan anak-anak seringkali terlihat memakan buah ini sepanjang hari.

Misteri mulai terpecahkan

Titik cerah akhirnya mulai ditemukan para peneliti. Kebanyakan korban yang meninggal berasal dari kalangan kelas ekonomi bawah yang memungut Leci dari tanah (buah Leci yang jatuh dari pohon).

Mereka memakannya dalam keadaan perut kosong atau belum terisi makanan lain. Nah, buah Leci mengandung toxin yang dapat memproduksi glukosa. Hal ini membuat kadar gula darah mereka rendah akibat perut yang kosong tadi.

Kadar gula para korban yang meninggal berada pada level yang sangat rendah hingga menyebabkan inflamasi dan peradangan pada otak. Para peneliti meyakini hal itulah yang menjadi malaikat maut bagi ratusan anak-anak di India.(*)



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait