Kesehatan
Sarapan buah itu Bagus , tapi Perhatikan usia Anda
|
Selasa 29 Nov 2016 03:48 WIB
|
1556
MATAKEPRI.COM, Jakarta - Buah-buahan
adalah makanan yang penting bagi tubuh. Makanan yang mengandung banyak
serat, vitamin, dan mineral ini bagus dimakan kapan pun, termasuk saat
sarapan. “Sarapan dengan buah itu menyehatkan, tapi tergantung usia,â€
kata ahli gizi Hardiansyah di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Selasa,
22 November 2016.
Hardiansyah,
yang juga Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, menjelaskan, semakin
berumur atau tua, kondisi lambung menjadi semakin asam. “Sehingga mereka
yang sudah berusia lanjut harus memilih buah yang kandungan pH atau
tingkat keasamannya rendah,†ujarnya.
Beberapa buah yang bisa
dipilih untuk sarapan antara lain semangka, lemon, kiwi, nanas, dan
pepaya. “Lebih baik lagi hindari buah yang rasanya asam,†kata
Hardiansyah. “Untuk sarapan, pepaya menjadi pilihan yang tepat.â€
Meski buah menjadi sumber makanan yang bagus dikonsumsi saat
sarapan, Hardiansyah menambahkan, itu hanya satu elemen yang harus
dipenuhi untuk memulai hari. “Ketika sarapan, kita tetap membutuhkan
karbohidrat, sumber protein, sayur, dan air putih,†ujarnya. Terutama
bagi mereka yang masih aktif bekerja.
Lantas, kapan waktu
sarapan yang tepat? Sebagian orang menganggap waktu sarapan mulai pukul
06.00 sampai 08.00. Anggapan ini tak keliru. Meski demikian, Hardiansyah
mengatakan, tak ada patokan waktu sarapan yang baku. Sebab, waktu
sarapan harus disesuaikan dengan saat bangun tidur dan mulai
beraktivitas.
“Sarapan sebaiknya dilakukan dua jam setelah
bangun pagi atau dua jam sebelum beraktivitas,†katanya. Jika seseorang
menunggu waktu sarapan hingga 3-4 jam dari bangun tidur, rasa lapar akan
semakin meningkat dan kepala menjadi pusing. Sedangkan sarapan yang
terlalu lama dari waktu berkegiatan membuat seseorang merasa pusing,
lemas, dan tak bersemangat. Dalam kondisi ini, biasanya orang tersebut
akan lebih rakus ketika makan siang dan malam.
Memang tak setiap
orang terbiasa sarapan. Menurut Hardiansyah, ada empat alasan utama
orang menolak sarapan. Sekitar 53,5 persen menyatakan tidak terbiasa;
26,4 persen karena tak punya waktu; 15,5 persen mengatakan tidak lapar;
4,6 persen lantaran khawatir kegemukan.
Selain empat alasan
tadi, Hardiansyah melanjutkan, ada beberapa kebiasaan yang membuat
seseorang menjadi tak terbiasa sarapan. Kebiasaan itu, misalnya, tidur
larut, makan terlalu malam, dan tidur yang terlalu lama sehingga membuat
tubuh kurang segar. “Jadi jangan makan lebih dari jam 21.00 dan tidur
terlalu malam,†ucapnya.
Share on Social Media