Bintan, News

Dedikasi Nana Mendidik Siswa Tepian Negeri

Juliadi | Selasa 24 Dec 2019 21:30 WIB | 4205




MATAKEPRI.COM, BINTAN – Sehari-harinya, Nana Oktavia mengemban amanah sebagai tenaga pendidik di SD Islam Terpadu (SDIT) An Nahl, Kelurahan Teluk Lobam, Kecamatan Seri Kuala, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Dari aktivitas mengajar, setiap bulannya Nana menerima gaji Rp400 ribu per bulan. Itu pun mesti dirapel setiap 3 bulan sekali. Padahal, perjuangan Nana untuk sekadar sampai ke sekolah cukup sulit.


“Jika hujan jalan menuju sekolah itu berlumpur dan licin. Kalau tidak hati-hati bisa terpeleset dan jatuh. Juga kalau panas, debu menempel di badan seperti memakai bedak,” seloroh Nana kepada Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kepulauan Riau, Sabtu (14/12) lalu.


Meski begitu, kondisi tersebut tidak mengurungkan niat Nana mendidik anak-anak untuk mengenal agama dan mencari amal jariah. Semangatnya terus ada untuk mengabdi sebagai tenaga pengajar.


Menjadi pengajar sejak generasi pertama di sekolahnya, Nana mengaku tantangannya sangat besar. Di samping penanaman nilai agama, ada banyak aspek lain yang menjadi kesulitan sendiri. Namun, ia mengaku menjalaninya dengan senang hati dan sangat mencintai profesinya. Hal ini mengingat sekolah di kampungnya berdiri atas keinginan masyarakat yang menginginkan adanya sekolah berbasis ilmu agama.


Aksi Cepat Tanggap membantu mewujudkan keinginan itu dengan membangun dua ruang kelas di SDIT An Nahl menggunakan dana urunan masyarakat melalui program Pendidikan Tepian Negri yang diinisiasi Global Zakat – ACT pada 2017 silam.


Sabtu (14/12) lalu, Tim Program Global Zakat - ACT Kepulauan Riau berkesempatan menyapa guru di SDIT An Nahl untuk menyalurkan bantuan program Sahabat Guru Indonesia. Sebanyak 7 guru mendapat menfaat dari program ini.


“Kami sangat kagum dan takjub melihat perjuangan para guru yang ikhlas untuk mencetak generasi muda terbaik, meski mereka berada di pelosok. Oleh karena itu sekalipun hujan badai kita tetap melanjutkan perjuangan SDIT An Nahl ini,” cerita Khairul dari Tim Program Global Zakat - ACT Kepulauan Riau.


Nana, sebagai salah satu pengajar yang menerima bantuan beaguru sangat berterima kasih dan mengapresiasi program Sahabat Guru Indonesia. Ia berharap semakin banyak orang yang turut berpartisipasi pada program ini sehingga dampaknya semakin luas dirasakan banyak guru prasejahtera.


“Terima kasih banyak atas apresiasinya untuk para guru, semoga program ini memberikan manfaat lebih luas lagi untuk guru dimanapun berada. Karena cukup banyak guru-guru yang ikhlas dalam mengabdikan dirinya untuk mendidik generasi-generasi penerus bangsa,” ungkap Nana. (***) 



Share on Social Media