Batam, News, Kepri

Pemuda Katolik dan BP2MI Sosialisasi Penempatan dan Perlindungan PMI

Egi | Selasa 14 Mar 2023 17:44 WIB | 357




MATAKEPRI.COM BATAM -- Pengurus Pusat Pemuda Katolik dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), melakukan kerja-kerja konkrit kolaboratif, bertajuk sosialisasi penempatan dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI). 


Acara sosialisasi seputar penempatan PMI ini dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma, Kepala UPT Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Wilayah Provinsi Kepri, Kombes Pol Amingga M. Primastito, 


Ketua Komisi Keadilan dan Perdamaian Pastoral Migran dan Perantau (KKPPMP), RD. Chrisanctus Paschalis Saturnus, Pastor Paroki St. Hilarius, RP. Krisantus, SVD, tokoh pemuda lintas agama, aktivis perempuan serta dipadati oleh audience yang notabene praktisi sosial dan aktivis kemanusiaan yang peduli terhadap isu-isu yang berkaitan dengan penempatan dan perlindungan PMI.


Didapuk untuk menyampaikan sambutan pamungkas sekaligus membuka kegiatan sosialisasi, Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik mengingatkan bahwa kegiatan yang diselenggarakan pada hari ini, merupakan tindak lanjut komitmen organisatoris yang dituangkan dalam dokumen Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman Pelindungan PMI, antara Pemuda Katolik dan BP2MI pada Juli 2022 silam.


Lebih lanjut dalam remind-nya, Gusma menjelaskan bahwa Pemuda Katolik telah menetapkan isu besar yang ditetapkan sebagai fokus organisasi Pemuda Katolik. 


Isu-isu strategis yang mendapat perhatian penuh Pemuda Katolik periode ini antara lain isu Lingkungan Hidup, isu stunting yang dikonkritkan dengan Kerjasama kolaboratif dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), serta isu Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang juga diwujud nyatakan dengan membangun kemitraan dengan BP2MI.


“Dalam Kongres dan Rakernas Pemuda Katolik, kami telah menetapkan, disamping masalah lingkungan hidup, isu pekerja migran menjadi isu strategis secara nasional dan kami berkomitmen bahwa ini akan menjadi pilot project kami. Gereja juga telah mendukung kita untuk fokus terhadap terhadap isu Pekerja Migran, bukan hanya sosialisasi namun juga untuk mengawal dan mengadvokasi kasus-kasus yang dialami Pekerja Migran Indonesia,” ungkap Gusma.


Terkait dengan mitra strategis dengan BP2MI, Pemuda Katolik terpanggil untuk menyuarakan penambahan anggaran BP2MI ke DPR RI. 


“Kami berkomitmen, mendorong dan mengawal agar anggaran BP2MI bisa ditambah. Kami juga menyadari bahwa cakupan kerja Lembaga ini cukup luas, dengan tugas kemanusiaan yang cukup kompleks, untuk itu harus didukung dengan suplay anggaran yang memadai. Sebab kinerja BP2MI, kemudian memberikan kontribusi yang fantastik bagi Negara melalui PMI,” bebernya. 


Sembari memberikan motivasi kepada seluruh kader Pemuda Katolik yang hadir, Gusma juga berkomitmen untuk menggerakan seluruh sumberdaya Pemuda Katolik di seluruh Indonesia, untuk all-out bekerja sama dengan BP3MI di daerah-daerah, guna memerangi pelaku sindikat penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI). 


“Setelah sosialisasi di Kepri, selanjutnya kami akan mengadakan acara yang sama di dua tempat yang berbeda yakni di Sumba, NTT dan juga di NTB para bulan-bulan mendatang," tuturnya. 


Gusma juga mengajak seluruh peserta seminar dan alinasi Kepemudaan lintas agama yang hadir, untuk melakukan tindakan nyata, melawan segala bentuk Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang marak terjadi, karena bagi Gusma, praktek ini (TPPO), sungguh merendahkan martabat manusia yang notabene tidak diajarkan oleh agama manapun.


Sosialisasi Penempatan dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ini juga disemarakan dengan narasi puitis yang dilawakan oleh RD. Paschal, yang mengisahkan tentang para Pekerja Migran yang konon telah mati terhimpit kemiskinan, kemelaratan sebelum kematian sesungguhnya merenggut nyawa, (egi) 


Redaktur: ZB



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait