Batam, News, Pendidikan, Kepri

Wow! Anak dari Mantan Kepala Preman "Ucok Cantik" Sandang Gelar Sarjana Hukum

Egi | Kamis 25 Nov 2021 22:19 WIB | 2243

Perguruan Tinggi/Sekolah
Pendidikan


Ucok Cantik beserta istri dan anak berfoto saat selesai pelaksanaan sidang senat terbuka Wisuda (foto:ist)


MATAKEPRI.COM BATAM -- Premanisme akrab dengan kehidupan perkotaan metropolitan. Di Indonesia, ada beberapa preman yang terkenal, tak hanya karena keganasannya, tapi ada juga yang dikenal karena kisahnya.


Nama-nama besar di dunia premanisme, masih ada yang masih terus bertahan, tapi banyak juga yang sudah pensiun dan bertaubat. Salah satunya Safrizal Ganti Sitorus atau yang akrab disapa dengan panggilan Ucok Cantik.


Sejak dia meninggalkan jejak-jejak masa lalunya yang kelam serta penuh dengan tindak kekerasan, Ucok Cantik kini merasa peran keluarga menjadi sangat penting dalam menjalani kehidupan ini.


Kini Ucok Cantik berubah menjadi sosok yang rerigius dan agamais. Kerja keras dan sikap pantang menyerah yang ia tunjukkan mengantarkannya sebagai Ketua PD Pemuda Panca Marga (PPM) Provinsi Kepulauan Riau.


Dalam kesehariannya bersama keluarga, dia selalu membiasakan kepada anak-anak dan istrinya untuk bangun pagi tepatnya sebelum sholat shubuh setiap harinya.


Dia mengatakan, bangun sebelum sholat shubuh itu menjadi perintah agama, dan kita sebagai makhluk ciptaan-NYA yang lemah wajib untuk melaksanakannya.


"Dari kecil saya selalu mendidik anak-anak serta istri untuk bangun sebelum shubuh. Walaupun saya dulunya pulang sudah larut malam, namun sebelum shubuh wajib bangun untuk menunaikan sholat shubuh berjamaah di masjid," ungkap Ucok Cantik di ruangannya, Kamis (25/11/2021) sore.




Selain menanamkan ilmu agama sejak dini, dia pun tak lupa membekali anak-anaknya dengan pendidikan fornal. Baginya ilmu agama dan pendidikan formal adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan.


"Pendidikan formal dan ilmu agama adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Hanya itulah bekal yang bisa kami berikan untuk masa depannya," imbuhnya 


Adapun hal yang membuat dia dan istri menjadi lebih terharu ialah saat putri keduanya yang bernama Fatimah Anggraini Sitorus menjalani sidang senat terbuka wisuda Strata satu (S-1) di Universitas Internasional Batam (UIB) pada Rabu (24/11/2021) kemarin.


Melihat anak keduanya di wisuda, Ucok pun merasa terharu sekaligus bangga. Dia merasa tak percaya ketika menyaksikan buah hatinya melaksanakan prosesi wisuda.


"Saya seolah-olah sedang bermimpi menyaksikan anak kami di wisuda," ucapnya sumringah.


Melihat anaknya selesai menamatkan pendidikan S1 nya, diapun mempunyai tekad di dalam hatinya untuk terus mendukung cita-cita anak-anaknya untuk terus melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi lagi.


"Kalau Fatimah ingin lanjut ke S2, saya akan dukung. Saya akan berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan cita-citanya," ucapnya bersemangat.




Tidak hanya dengan Fatimah saja, kedua adiknya pun yang saat ini sedang menimba ilmu agama di pondok pesantren yang berada di Pulau Jawa pun tak ingin ketinggalan. 


"Lihat kakaknya di wisuda, kedua adik-adiknya pun bertambah semangat. Keduanya juga ingin membuat bangga ayah dan ibunya," imbuh Ucok sambil tersenyum.


Senada, sang istri tercinta Ernawati Tanjung menambahkan di balik sikapnya yang tegas dan keras, namun ada juga sisi kelembutan dari pria yang ia nikahi sejak 31 tahun yang lalu.


"Kalau dari bapaknya memang tegas dalam mendidik anak-anaknya. Walau begitu sebagai seorang ibu saya tetap mengimbangi dengan selalu memberikan kelembutan kepada anak-anak," imbuhnya.


Dikatakannya, sang suami selalu berpesan kepadanya untuk selalu memgingatkan anak-anak agar selalu melaksanakan sholat lima waktu diawal waktu.


"Kalau untuk sholat, bapaknya tidak ada tawar menawar dengan anak-anaknya. Sholat itu wajib hukumnya," tegasnya.


Masih menurut Erna, dia sangat bangga diberikan anak-anak yang baik dan patuh sama orang tua. Sebagai ibu, dia selalu memposisikan dirinya sebagai teman sekaligus sahabat. Dengan begitu  anak-anak tidak sungkan berbagi cerita dengan apa saja yang dialaminya.


"Selain sebagai orang tua kami juga ingin anak-anak menganggap kami sebagai sahabatnya, sehingga dia akan terbuka tentang pengalaman yang dirasakannya," pungkasnya, (egi)



Share on Social Media