Nasional

TNI AL Menembak Jatuh Pesawat Tak Dikenal di Atas Perairan Indonesia

Juliadi | Kamis 23 Sep 2021 11:53 WIB | 771

TNI/Polri



MATAKEPRI.COM, JAKARTA -- Gugus Tugas Samudra Shakti-21 dalam Latihan bersama TNI AL dan Angkatan Laut India yang terdiri dari KRI Bung Tomo-357, KRI Malahayati-362, INS Kadmatt P29 dan INS Shivalik F47 mengubah formasi saat KRI Bung Tomo- 357 sebagai kapal terkejut melaporkan kontak pesawat “Tidak diketahui” mendekati konvoi di samudera Indonesia, Selasa (21/9/2021).


Alarm tanda bahaya diikuti instruksi untuk latihan "Peran tempur" memenuhi ruangan-ruangan KRI Bung Tomo-357. 


Bertindak sebagai Komandan Gugus Tugas, Komandan KRI Bung Tomo-357, Kolonel Laut (P) Rizki Prayudi memberikan perintah untuk membentuk formasi anti serangan, dan meningkatkan derajat kesiagaan serta mengaktifkan seluruh perangkat dan sensor anti serangan udara. Seluruh prajurit menempati pos tempur masing-masing. Laporan sadapan melalui komunikasi radio internal dan eksternal antar perang kapal, melaporkan perkembangan situasi kontak serangan udara.


Alfa Uniform Ini Tanggo Oscar Mike “Air Threat Warning Red, Weapons Free”… sepenggal terakhir dari Principal Warfare Officer (PWO) KRI Bung Tomo-357 selalu perintah Commander Task Group (CTG) kepada seluruh unsur Gugus Tugas Samudra Shakti 21 melalui radio komunikasi taktis di ruang Combat Information Center (CIC) KRI Bung Tomo-357.


Laporan aksi (Sitrep) terdengar saling bersahutan di ruang CIC disertai suara rentetan udara dan tembakan meriam anti serangan dari keempat kapal perang tersebut dalam menahan serangan udara musuh.


Seragam Alfa Ini Tanggo Oscar Mike “lost contact musuh lima tujuh nol satu, jatuhkan track lima tujuh nol satu, “Ancaman Udara Peringatan Kuning, Senjata Ketat”… kembali terdengar dari PWO KRI Bung Tomo-357 sebagai informasi bahwa Pesawat udara berhasil jatuh dan jatuh ke laut. 


Situasi di atas merupakan bagian dari skenario latihan serial Air Defense Exercise (ADEX) pada latihan bersama (Latma) TNI AL dan Angkatan Laut India “Samudra Shakti 21”, yang berlangsung sejak 20 September lalu.


Panglima Koarmada I, Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah, SE,MAP pada opening ceremony mengatakan, bahwa masalah yang ditemukan dalam latihan, itu menunjukkan perubahan situasi dan perkembangan kemampuan profesionalisme dalam melaksanakan latihan bilateral. Dan untuk membuat latihan ini dapat beradaptasi dengan cepat maka perencanaan yang perlu dipersiapkan. 


"Meski ditengah pandemi, tujuan latihan harus dapat dicapai melalui pengembangan prosedur bersama, skenario latihan dengan melakukan latihan komunikasi dan manuver taktis,” tutupnya.



Share on Social Media