Batam, News, Kepri

Calon Akpol Viral di Medsos, Polda Kepri Klarifikasi Proses Awal Ujian Sampai Hasil Swab

Egi | Sabtu 08 Aug 2020 13:32 WIB | 1720

Polda Kepri


Press release klarifikasi Polda Kepri terkait calon Akpol gagal melaksanakan pendidikan ke pusat (foto:egi)


MATAKEPRI.COM BATAM -- Polda Kepri klarifikasi atas postingan yang viral di media sosial Twitter terkait Proses pemeriksaan PCR SWAB kepada calon taruna putri (taruni) yang gagal diberangkatkan mengikuti tes Akademi Kepolisian (Akpol) di tingkat pusat karena terkonfirmasi positif Covid-19.


Klarifikasi ini dihadiri oleh Kabid Dokkes Polda Kepri Kombes Pol dr. Mohammad Haris, Irwasda Polda Kepri Kombes Pol Musa Manaek M. Tampubolon, Kepala BTKL PP Batam Budi Santosa SKM MKKK, dan Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Dimas Suprianto.


Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhartd menyampaikan, saat ini ramai diperbincangkan di media sosial terkait adanya calon anggota Polri yang tidak jadi  diberangkatkan untuk melanjutkan pendidikan di pusat.


"Beberapa hari ini ramai diperbincangkan di medsos terkait adanya calon anggota Polri yang tidak diberangkatkan karena terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil swab yang dikeluarkan oleh BTKL PP," ujar Harry pada Sabtu (8/8/2020) pagi di Media Center Polda Kepri.


Kepala BTKL PP Batam Budi Santosa SKM MKKK mengatakan kami menindak lanjuti tentang permohonan RS Bhayangkara Polda Kepri tentang pcr swab kepada calon Polri.


"Pada 24 Juli kemaren RS Bhyangkara Polda Kepri meminta kepada kami untuk pemeriksaan pcr swab calon taruna akpol, selanjutnya pada 29 Juli malam kami menerima sample sebanyak 43," ujar Budi Santosa.


"Dari calon Taruna kami menerima 24 sample, 15 sample dari calon Tamtama dan 4 dari Perwira Remaja," tambahnya.


Ditempat yang sama Ida, bagian  laboratorium juga menjelaskan tentang awal sample datang sampai dengan hasil sample swab keluar.


"Saat sample datang langsung dilakukan registrasi, selanjutnya pembongkaran spesiment dan dikasih ID, untuk total kita tidak mengetahuinya," ujar Ida.


Setelah beberapa proses yang dilalui sampai dengan akhir proses, pihak laboratorium baru bisa mengetahui siapa yang terjangkit covid-19.


"Setelah proses berjalan, kita tau mana yang positif dan mana yang negatif dan kita kasih tanda. Disitu baru kita mengetahui siapa nama-nama yang positif dan negatif covid-19," ungkapnya.


Selanjutnya, Dimas Suprianto, Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) mengatakan proses rekruitment Taruna Akpol dan Tamtama berjalan dengan transparan.


"Saya melihat langsung dari awal penerimaan soal ujian dari Mabes Polri melalui email yang tidak bisa dibuka oleh siapapun, karena paswordnya dipegang oleh salah satu orang," ujar Dimas.


Begitu soal datang sampai dengan di print soal digandakan sampai dengan disebarkan kepada peserta.


"Begitu ketatnya, untuk waktu ujian ditentukan satu sampai dengan dua jam. Setelah itu, soal dikumpulkan dan saya menyaksikan sendiri soal dibakar," bebernya.


Hasil ujian keluar hari itu juga, untuk peserta ujian juga menunggu proses berlangsung dan menyaksikan langsung sampai hasil ujian keluar.


"Kalau dikatakan kita bermain, itu tidak ada lagi karena semuanya sudah transparan. Hasil ujian tersebut juga kita rekam," tuturnya.


Dimas juga menjelaskan proses penyampaian hasil swab kepada calon anggota Polri."Kalau penerimaan hasil swab dan penyampaian dilihat langsung oleh Propam, Dokkes, dan saya juga hadir saat penyampaian hasil tersebut," imbuhnya.


Kabid Humas Polda kepri menambahkan penerimaan Akpol ini mulai dari Sabang sampai Merauke, untuk pendidikan ke pusat, kita memiliki timeline sendiri.


"Kita tidak mungkin akan menunggu, memang betul, besar kemungkinan covid-19 ini bisa disembuhkan. Tetapi kita terbentur dengan timeline waktu proses pemeriksaan dan seleksi ditingkat pusat," tutupnya, (egi)



Share on Social Media