Batam, News, Ekonomi

Spanduk Bertuliskan 'Contoh Nyata Kegagalan Walikota Batam' Terpasang di Pasar Induk

| Selasa 10 Mar 2020 19:04 WIB | 2536

Penggusuran


Spanduk yang terpampang didepan pasar induk, jodoh. (Foto : Agung)


MATAKEPRI.COM BATAM -- Para warga yang menolak aparat untuk melakukan tindakan penertiban di area kawasan Pasar Induk Jodoh, juga memasang Spanduk berukuran besar yang bertuliskan 'Contoh Nyata Kegagalan Walikota Batam' di depan pasar induk jodoh, atau di Pembatas jalan Duyung, pada Selasa (10/3).


Spanduk berwarna putih dengan tulisan berwarna merah tersebut, juga telah banyak ditandatangani oleh para warga yag setuju dengan pernyataan tersebut.


Dibagian pojok bawah, sebelah kiri juga terdapat tulisan '#Kota Batam penuh Penindasan'.


Hartina Linda, salah seorang pedagang yang saat ini menjadikan salah satu ruang Ex Pasar Induk Jodoh sebagai gudang barang nya, mengatakan bahwa para petugasbyang datang kelokasi telah melakukan pengerusakan terhadap gudang miliknya.


"Ada seorang petugas yang merusak pintu gudang saya, hingga jebol, dan saya tidak terima," Ucap Linda saat di temui dilokasi, Selasa (10/3).


Hal tersebut langsung adukan kepada Kabid Tramtib Satpol PP Kota Batam, Imam Tohari yang saat itu berada dilokasi.


"Langsung saya sampaikan kepada beliau, dan saya de beri sejumlah uang," ungkapnya.



Menanggapi hal tersebut, Imam Tohari menyampaikan bahwa pemberian uang tersebut bukanlah ganti rugi dari hal yang telah terjadi, melainkan pemberian berhadap seseorang yang telah dia anggap sebagai saudara.


"Itu bukan ganti rugi, tapi dia itu sudah saya anggap seperti kakak saya sendiri," kata Imam Tohari, saat di hubungi pewarta Melaui saluran telfon, Selasa (10/3).


Keributan antara pemilik kios dan aparat pun tidak bisa dihindarkan. Lebih dari 10 warga yang sudah di larikan ke rumah sakit dan puskesmas untuk mendapatkan perawatan. 


Sementara dari pihak aparat, terdapat empat orang yang juga mengalami luka sehingga menjalani perawatan di Rumah sakit.


"Ada empat anggota kita yang saat ini di rumah sakit," kata Imam Tohari, Selasa (10/3).


Pasca hal tersebut, kegiatan pembelajaran yang telah di rencanakan pun tetap berjalan sesuai rencana. Dua alat berat (excavator) diturunkan dalam melancarkan kegiatan tersebut. (AM)



Share on Social Media