Batam, News, Kepri

Cegah Virus Corona, INSA Batam Dukung Program Karantina Kapal dari China

Egi | Rabu 26 Feb 2020 15:48 WIB | 2225

Kesehatan
Lingkungan Hidup


Ketua DPC INSA Batam, Osman Hasyim didampingi Julianty Kasi Pengendalian KKP Kelas 1 Batam (f:egi)


MATAKEPRI.COM BATAM -- Indonesia National Shipowner Association (INSA) Kota Batam melaksanakan sosialisasi tata laksana kedatangan alat angkut dari Mainland China.


Ketua DPC Indonesia National Shipowner Association (INSA) Kota Batam, Osman Hasyim mengatakan, sebenarnya ini program karantina untuk Covid-19 yang mana sebagai penyampaian informasi kepada pengguna jasa maupun perusahaan-perusahaan di bawah naungan INSA Batam.


"Untuk mencegah terjangkitnya Covid-19 atau Virus Corona, kita secara bersama-sama untuk mengelola prosedur yang sudah ditetapkan. Ini sangat penting karena Indonesia sampai saat ini mendapat pujian terhadap penanganan Virus Corona," kata Osman pada Rabu (26/02/2020) siang di Hotel Travelodge Batam. 


Selanjutnya, cara penanganan Virus Corona terhadap kapal dan kru kapal yang masuk ke Batam prosedurnya sudah ada dan sudah disediakan oleh karantina.


"Ini harus terus dilakukan dan disosialisasikan agar tidak terjadinya kebobolan Virus Corona ke Negara kita terutama Kota Batam," ungkapnya.


"Yang akan dilakukan pemeriksaan nanti hanya manusia saja, untuk barang tidak kita periksa karena penularan Virus Corona sampai saat ini masih melalui udara yaitu dari batuk dan kontak fisik," sambungnya.


Ditempat yang sama Julianty Dewi sebagai Kasi Pengendalian Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Batam juga menjelaskan untuk berlakukan karantina selama 14 hari, terhitung hari terakhir dia berangkat dari Cina, walaupun dia nanti singgah di pelabuhan lain, ketika nanti sampai di Batam belum mencapai 14 hari, maka kapal itu akan di karantina.


"Semua kapal yang berasal dari Cina, semuanya akan kita berlakukan karantina selama 14 hari di Tanjung Pinggir Sekupang, setelah di karantina tanpa ada kendala, baru nanti kita akan keluarkan Sertifikat Praktik dan kapal boleh melakukan aktifitasnya," kata Julianty.


Seperti yang diketahui, penularan Virus Corona untuk pemeriksaan masih terhadap kru kapal atau orangnya, untuk barang-barang bawaan belum bisa melakukan penularan.


"Penularan ini melalui droplet atau percikan batuk dari penderita. Sampai saat ini belum ada yang terindikasi. Ini sudah berlangsung mulai dari bulan Desember sampai dengan sekarang, dan kita belum tahu sampai kapan berlangsungnya ini," ungkapnya.


Untuk saat ini yang diberlakukan pemeriksaan ketat masih dari Cina, untuk negara Singapore dan Malaysia hanya melakukan pengawasan saja.


"Sampai saat ini baru dua kapal yang diberlakukan untuk di karantina dan semua tidak ada yang terjangkit. Seandainya ada yang terjangkit Virus Corona kita akan rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam,"tutupnya (egi)




Share on Social Media