Batam, News, Kepri

Kurangnya Kesadaran Masyarakat Batam Untuk Mematuhi Aturan Berlalu Lintas

Egi | Sabtu 14 Sep 2019 09:07 WIB | 2036

Polres/Ta dan Polsek
Satlantas


Kapolresta Barelang, AKBP Prasetyo Rachmad Purboyo saat press release Operasi Patuh Seligi 2019 (Foto:Egi)


MATAKEPRI.COM,BATAM- Masih banyak masyarakat yang melakukan pelanggaran berlalu lintas. Ini terbukti saat pelaksanaan Operasi Patuh Seligi 2019 di Kota Batam yang dilaksanakan oleh Satlantas Polresta Barelang,Sabtu (14/9)

Pelanggaran tahun sekarang mengalami peningkatan sebanyak 112 persen, di bandingkan dengan tahun sebelumnya. Penilangan kendaraan sebanyak 2469 kali dan teguran sebanyak 510 kali.

Kapolresta Barelang, AKBP Prasetyo. Rachmad Purboyo mengatakan, yang paling banyak melakukan pelanggaran dan ditilang adalah sepeda motor, yaitu 2181, sedangakan mobil penumpang 233, mobil bus 4 dan mobil barang 51.

"Dilihat dari segi usia yag kebanyakan melakukan pelanggaran adalah didominasi usia 26 hingga 30 tahun,"ucap Prasetyo yang didampingi oleh Kasat Lantas Polresta Barelang, Kompol I Putu Bayu Pati saat press release Ops Patuh seligi 2019 Polresta Barelang. Kamis 12 september 2019 di Mapolresta Barelang.

Selanjutnya kata Prasetyo, untuk jumlah lakalantas apabila dibandingkan 2018 lalu dengan tahun 2019 saat operasi patuh seligi menurun 43 persen. Dimana 2018 lalu ada 23 kejadian, sedangakan 2019 ini hanya 13 kejadian.

Korban meninggal dunia penurunan 75 persen, yaitu 2018 ada 4 orang dan tahun 2019 1 orang. Luka berat terjadi penurunan 33 persen, tahun 2018 ada 6 orang dan tahun 2019 ini hanya 4 orang.

"Sedangakn untuk luka ringan penurunan 46 persen, dari 28 menjadi 15 orang. Kerugian materi penurunan 68 persen, yaitu 2018 Rp 40 juta dan 2019 Rp 12.900.000," ungkapnya.

Dikatakannya, bahwa pada tahun 2019 ini sebelum dilaksanakannya operasi patuh seligi, Polresta Barelang melaksanakan beberapa inovasi terlebih dahulu, diantaranya yaitu melakukan sosialisasi kepada anak-anak sekolah SMA sederajat, karena dia sebagian sudah mengendarai motor sendiri berangkat sekolah.

Kemudian melakukan sosialisasi di radio, instanhal pemerintah dan TNI Polri. Hal itu adalah guna supaya agar masyarakat Kota Batam patuh didalam berkendaraan.

"Dalam operasi patuh ini kita fokusnya 20 persen adalah teguran, 20 persen preventif dan 60 persen adalah tindakan. Pelangaran yang banyak itu adalah tidak membawa surat-surat kendaraan,"tutupnya (EAG)



Share on Social Media