Nasional , News

Danlantamal VIII Tatap Muka Dengan Petinggi Dan Berbagai Komponen Masyarakat Sulut

Juliadi | Jumat 30 Aug 2019 09:13 WIB | 2115

AD/AL/AU
TNI/Polri



MATAKEPRI.COM, Manado - Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) VIII Laksamana Pertama TNI Gig Jonias Mozes Sipasulta, M.Mar., Stud.,


bertatap muka dengan petinggi Sulawesi Utara (Sulut) yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kepemimpinan (Forkopimda) (29/8). 


Dalam coffee morning dengan tema “Bersatu Menuju Sulut Hebat” ini para petinggi Sulut dan tokoh-tokoh agama pesan-pesan penting dalam rangka melindungi Sulut agar tetap dalam kondisi aman dan kondusif dengan mudahnya terkait dengan berita-berita provokatif yang belum tentu benar.


Ketua Sinode GMIM Pdt DR. Hein Arina M.Th., menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk kekeluargaan yang sangat rumit bagi kita semua. Dengan berbagai kejadian yang terjadi pada masa ini kita harus mengambil sikap yang bijak dan tepat, serta jangan lupakan nilai-nilai kekeluargaan dan pelayanan kepada jemaat serta masyarakat sehingga kedamaian dan ketentraman di wilayah Sulut tetap aman dan terlaksana.


Selanjutnya Ketua MUI Sulut KH. Abd Wahab A. Gafur menyampaikan bahwa, semuanya bisa hancur kita tidak hidup rukun dan damai serta mengenal satu sama lain. Negara Indonesia yang sangat luas dan terbanyak ras, suku dan budayanya seyogianya harus rukun dan damai jaga persatuan bangsa kita, saling menghormati menghormati dan jaga lisan kita agar tidak terluka. 


Romo dari Gereja Katedral Manado juga menyampaikan hal senada tentang kita semua bersaudara tidak ada perbedaan. Jangan mudah diprovokasi karena negara dan bangsa akan hancur terprovokasi dengan hal-hal yang negatif. Ketika ada pertentangan di dalam keluarga, kelompok-kelompok negara haruslah menarik dengan baik dan benar-benar meyakinkan persatuan dan kesatuan akan tetap terjaga dan harmonis, dan hiduplah sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. 


Sementara itu Pangdam XIII / Merdeka Mayjend yang disampaikan TNI Tiopan Aritonang, Sulut adalah tanah nyiur melambai yang melambangkan keberagaman suku dan budaya. Potensi konflik sewaktu-waktu dapat terjadi melalui isu sara, faham radikal, tipuan virus, ujaran kebencian, arogan dan intoleransi. Jika kita tidak dapat mengatasi akan semua ini maka kita akan hancur. Tantangan kedepan kita adalah globalisasi dunia tanpa batas, moralitas yang mulai hancur, perubahan sosial. Untuk itu saya mengundang kepada kita semua tetap kedepankan kerukunan umat beragaman karena yang akan membuat Sulut tetap aman dan kondusif. TNI / POLRI tidak akan bertoleransi dengan semua bentuk kegiatan negatif yang dapat melawan persatuan dan kesatuan bangsa.


Terkait :

Lantamal VIII Gelar Sosialisasi Doktrin Dan Petunjuk Teritorial TNI 2019

Danlantamal VIII Kukuhkan Jabatan Karumkital DR Wahyu Slamet

Sambut HUT Ke 74 RI, Lantamal VIII Laksanakan Bersih - Bersih Pantai


Hal yang sama juga disampaikan oleh Kapolda Sulut Irjen Pol R. Sigid Tri Hardjanto, M.Si., bahwa kerukunan antar umat beragama di Sulut sangat tinggi, hal ini sesuai dengan topik yang mendukung kedamaian dan ketentraman bagi masyarakat, kita jaga persatuan dan hubungan di Sulut.Sulut adalah salah satu provinsi yang paling aman karena semua komponen masyarakat harus terlibat dan membantu untuk menajaga hal tersebut.


Pesan untuk disetujui Sulut aman dan kondusif untuk kopi pagi ini juga disampaikan Gubernur Provinsi Sulut Olly Dondokambey, SE Sulut harus tetap menjaganya. Pemerintah Sulut memiliki visi mewujudkan Sulut yang berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam politik dan berkepribadian dalam budaya oleh sebab itu kita mudah terlena dengan segala macam hal-hal yang akan membuat kita hancur dan ini sesuai dengan tugas kita besama, tegasnya.


Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Danrem 131 / Stg, Kabinda Sulut, Kazona Maritim Tengah, Danlanudsri Mdo, Kajati Sulut, tokoh agama dan tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan. (***) 


Sumber: Penlantamal VIII



Share on Social Media