Batam, News, Hukum & Kriminal, Pendidikan

Pembelian LKS Masih di Anjurkan, Masyarakat Ramai Bicarakan Kebijakan yang Telah Berlaku

| Selasa 27 Aug 2019 12:03 WIB | 2218

Pemko/Pemda/Pemrov/Pemerintah


ILUSTRASI Pembelian buku LKS


MATAKEPRI.COM, Batam - Beredarnya informasi mengenai para siswa yang kembali dianjurkan untuk membeli Lembar Kerja Siswa (LKS) di beberapa sekolah di area Sagulung menjadi perbincangan hangat para orang tua. Sejak bebbebrpaa waktu lalu hingga hari ini, Selasa (27/8).


Karena satu murid di mewajibkan untuk membeli buku LKS dengan harga mulai dari Rp 15 ribu hingga RP 20 ribu per buku di toko yang telah di tetukan oleh pihak sekolah.


Sementara, larangan itu jelas tertuang dalamĀ  Pasal 181 Peraturan Pemerintah No 17 tahun 2010 yakni berbunyi penyelenggara dan tenaga pendidik, baik perorangan maupun kolektif dilarang menjual buku pelajaran, perlengkapan pelajaran, bahan pelajaran, serta pakaian seragam di tingkat satuan pendidikan. Hal ini juga tercatat dalam Permendikbud Nomor 8 tahun 2016 tentang buku yang digunakan oleh satuan pendidikan.


Bahkan, dari informasi yang di dapat oleh Matakepri.com, satu murid di anjurkan kan untuk membeli buku hingga 10 jenis buku LKS.


Bahkan anjuran tersebut tidak hanya terjadi di satu sekolah di area Sagulung, melainkan ada tujuh sekolah. Dan lebih parahnya lagi, tujuh sekolah tersebut menyarankan kepada para siswanya untuk membeli di satu toko tertentu.


Seorang narasumber yang menyampaikan informasi tersebut kepada pewarta, mengatakan bahwa toko tersebut merupakan milik dari salah satu Aparatur Sipil Negara yang berdinas di Instansi Pendidikan di kota Batam, dan terindikasi telah bekerja sama kepada pihak sekolah.


Narasumber tersebut pun mengatakan bahwa keberadaan toko tersebut berlokasi di area Sei Binti, yang mana para pembelinya pun tidak bisa berasal dari sekolah yang sembarangan tempat, melainkan dari 7 sekolah yang telah ditentukan tersebut.


"Harus beli di toko itu. Ada tujuh SD yang wajib beli LKS di situ. Kalau di toko itu, kita akan ditanyabdari sekolah mana. Kalau di luar tujuh sekolah tersebut tidak (akan) dilayani," jelas nya.


Beberapa saat lalu juga pewarta sempat mendatangi toko tersebut yang berpura-pura sebagai pembeli. Dan benar saja, sang penjaga toko tersebut langsung bertanya dari mana anak sekolah itu berasal.


Karena menurut penjaga toko tersebut, hanya bisa melayani beberapa sekolah yang terdekat dari lokasi tersebut, seperti di kelurahan Sei Binti dan Sei Lekop.


"LKS ini memang untuk sekolah sekitar sini pak. Kalau di beda daerah takuynya gak cocok," ujar seorang penjaga toko tersebut. (AM)



Share on Social Media