Batam, News, Kesehatan

Suplai Air Terkendala, Para WBP di Rutan Batam Sangat Tersiksa

| Jumat 16 Aug 2019 08:22 WIB | 2258

Pemko/Pemda/Pemrov/Pemerintah
Kesehatan


Ilustrasi suplai air yang tidak mencukupi.


MATAKEPRI.COM, Batam - Terkait bermasalah nya suplai air yang menuju ke Rutan kelas IIA Barelang sejak beberapa tahun terkahir, seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang tinggal di  rutan sungguh mengalami keadaan yang tersiksa.

Air yang menjadi kebutuhan dasar semua makhluk hidup dalam bertahan Hidup dan juga kegiatan bersih-bersih sengat perlu di perhatikan baik dalam hal kebersihan dan dalam hal ketersediaannya.

Bahkan menurut PBB, lebih dari satu miliar orang di dunia ini tidak memiliki akses terhadap air bersih, tiga miliar orang tidak memiliki layanan sanitasi yang memadai, dan angka kematian akibat penyakit menular melalui air yang kurang bersih mencapai tiga juta kematian per tahun.

Hal tersebut bisa saja terjadi dimana saja, apabila suplai air yang di terima jauh dari kata cukup.

Suplai air yang di terima di rutan kelas IIA Barelang hanya di perhitungkan sesuai dengan kapasitas Rutan tersebut. Namun sejak bebebrapa tahun terakhir, kapasitas rutan yang telah over tidak di barengi dengan penunjang lainnya, seperti suplai air untuk kebutuhan MCK.

Suplai air yang diterima oleh WBP jauh dari kata cukup, harus dipaksa memenuhi kebutuhan ribuan WBP yang saat ini telah tinggal di rutan. 

Kepala Rutan kelas IIA Barelang, Robinson Peranginangin mengatakan tidak terpenuhinya kebutuhan air di rutan ini telah terjadi sejak rutan mengalami Over kapasitas.

"Mungkin saluran Menuju ke rutan masih kecil, dan belum di sesuaikan dengan kebutuhan saat ini. Di tambah lagi suplai air juga tidak stabil," ucapnya beberapa waktu lalu.

ilustrasi pemeriksaan kesehatan.

Dan juga, Kepala Pengamanan Rutan kelas IIA Barelang, Heri Aguswanto pun mengatakan akibat tidak terpenuhinya kebutuhan air yang merupakan kebutuhan dasar dalam hal MCK atau kebersihan, sehingga membuat banyak WBP menderita penyakit kulit.

"Untuk penyebaran penyakit kulit yang begitu cepat, apalagi mereka dalam satu lingkup dan di tambah lagi suplai air tidak mencukupi tentunya membuat pengobatan yang dilakukan tidak berjalan dengan efektif,"  kata Heri.


ilustrasi penyakit kulit.

Pengobatan dari puhak rutan pun sering di lakukan, untuk menangani keluhan WBP yang sangat tinggi, karena penyakit kulit yang telah menjalar kesebagian besar anggota tubuh.

"Penyakit Gatal, yang telah menjalar dari mulai tangan, kaki hingga ke bagian paha tentunya di sebabkan oleh kebersihan yang tidak optimal. Himbauan kepada para WBP pun sering kami lakukan," Imbuhnya.

Beberapa upaya pun telah di lakukan oleh pihak rutan, salah satunya dengan melakukan bersih-bersih ke kamar para WBP untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan. Dan juga telah mengirimkan surat ke pihak penyuplai air (dalam hal ini adalah ATB). "Namun hingga kini belum mendapat penanganan atau tindakan penyelesaian masalah," Pungkasnya. (Agung.AM)


Share on Social Media