International, News, Politik

Kawasan Teluk Tegang, Arab Saudi Putuskan Kembali Jadi Tuan Rumah Tentara AS

| Sabtu 20 Jul 2019 14:13 WIB | 3415



Raja Salman (istimewa)


MATAKEPRI,COM, Riyadh - Arab Saudi memutuskan untuk kembali menjadi tuan rumah tentara-tentara Amerika Serikat (AS) dalam langkah gabungan dengan AS untuk meningkatkan keamanan kawasan. Langkah yang mendapat persetujuan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ini diumumkan saat ketegangan di kawasan Teluk semakin meningkat. 

Seperti dilansir AFP, Sabtu (20/7/2019), langkah terbaru ini diumumkan oleh Kementerian Pertahanan Saudi pekan ini seperti disampaikan via kantor berita Saudi Press Agency (SPA).

"Berdasarkan kerja sama mutual antara Arab Saudi dan Amerika Serikat, dan keinginan mereka untuk meningkatkan apapun yang bisa menjaga keamanan di kawasan dan kemampuannya... Raja Salman memberikan persetujuannya untuk menjadi tuan rumah pasukan militer Amerika," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Saudi. 

Diketahui bahwa Saudi tidak lagi menampung pasukan militer AS sejak tahun 2003, saat Perang Irak berakhir.

Kehadiran militer AS di Saudi saat itu berlangsung selama 12 tahun, yang diawali dengan Operation Desert Storm tahun 1991 lalu saat Irak menginvasi Kuwait. 

Saat Perang Irak mencapai puncak, sebanyak 200 pesawat militer AS ditempatkan di pangkalan udara Pangeran Sultan yang berlokasi sekitar 80 kilometer sebelah selatan Riyadh. Sebanyak 2.700 misi militer dikerahkan setiap harinya dengan berpusat di markas militer AS yang ada di wilayah Saudi. 

Hubungan antara AS dan Saudi tidak selalu mudah selama 12 tahun kerja sama militer tersebut, khususnya setelah tragedi 11 September 2001 yang didalangi oleh mendiang pemimpin Al-Qaeda kelahiran Saudi, Osama bin Laden.

Ketegangan di kawasan Teluk semakin meningkat setelah pada Jumat (19/7) waktu setempat, Iran mengklaim telah menyita kapal tanker berbendera Inggris di Selat Hormuz. Sesaat sebelumnya, Presiden Donald Trump bersikeras mengklaim AS telah menembak jatuh sebuah drone Iran yang mengancam kapal militer AS di perairan yang sama. Iran menyangkal klaim Trump itu.

(***/detiknews)



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait