Lingga

Sarasehan Harmonisasi Antar Etnis, Asisten II Lingga Minta Warga Jaga Kondusifitas

| Jumat 01 Mar 2019 23:40 WIB | 2287




MATAKEPRI.COM, Lingga - Kesbangpol Kabupaten Lingga melaksanakan kegiatan Sarasehan Harmonisasi Antar Etnis guna pencegahan ATHG di Kecamatan Singkep Selatan, Jum'at (1/3/2019). Kegiatan tersebut dibuka oleh Bupati Lingga Alias Wello melalui Asisten II Pemkab Lingga, Yusrizal.


Dia menyampaikan salam dari Bapak Bupati Lingga yang tidak bisa hadir bersama dan meminta kepada masyarakat kecamatan singkep selatan untuk menjaga kerukunan dan kondusifitas di Lingga.


“Apalagi saat ini kita masuk dalam tahun politik dimana tingkat gesekan dan konflik dalam masyarakat mudah sekali, bisa saja terjadi kalau kita tidak saling menghargai dan menahan diri, dari isu - isu yang memecah belahkan persatuan dan kesatuan bangsa," katanya.


Yusrizal menjelaskan, pilihan politik merupakan hak pribadi yang tidak boleh dijual belikan.


“Jangan sampai terjadi hal-hal yang sifatnya melanggar aturan, jangan karena perbedaan pilihan politik sampai memecah belahkan kita,” pintanya.


Dikesempatan yang sama, Komisioner KPU Lingga, Zulyadin mengatakan pelaksanaan pesta demokrasi tinggal 48 hari, saat ini masuk dalam masa tahapan kampanye, tentu dalam kondisi saat ini lagi hangatnya dan jika tidak bisa diantisipasi bisa terjadi step (demam panas tinggi) atau kejang - kejang setelah pemilu apalagi kalau Caleg yang kalah nantinya.


“Jangan sampai selesai pemilu ini banyak jatuh korban, baik itu yang berkelahi antar tetangga, adik - beradik, kawan bahkan bisa sampai perceraian suami isteri. Orang yang diperjuangkan menang, dan kita yang disini babak belur. maka kita harus hindari hal itu dengan melalui kegiatan sarasehan ini akan dibanyakkan dengan dialog kepada peserta,” bebernya.


Sementara itu, perwakilan Kesbangpol Provinsi Indra menerangkan, Pemilu kali ini cukup berat dirasakan karena pengaruh dari penggunaan HP atau Gadget. hampir setiap saat medsos men-share berita yang kita tidak tau apakah benar atau salah (Hoaks). 


"Maka berhati - hatilah, ibarat pepatah lama 'Mulutmu adalah Harimaumu', namun pada saat ini beda, 'Telunjukmu Harimaumu', salah share hukum menunggumu," ungkapnya.


Dia mengutarakan, ATHG bukan hanya tanggung jawab kepolisian/ keamanan dan aparatur pemerintah saja tapi juga tanggung jawab kita semua. Gunakanlah dengan sebaiknya, karena salah satu bentuk pengabdian dan rasa cinta tanah air adalah melalui keikutsertaan kita untuk memilih pada 17 April nanti. 


"Karena, bagaimana kita ingin mengubah nasib bangsa ini kalau kita sendiri tidak menggunakan hak pilih kita," imbuhnya.


Tambah Indra, petuah dari orang tua dulu pernah mengajarkan tentang keakrifan lokal seperti Gurindam 12 yang cukup dikenal dikalangan budayawan Melayu dan saat ini mulai dikaji kembali karena banyak sekali pelajaran untuk kita generasi millenial, terutama tentang kehidupan berbangsa dan bernegara.


“Seperti contoh penggalan dari Gurindam 12 ini, kalau raja bermufakat dengan menteri ibaratkan kebun berpagarkan duri, jika keputusan diambil dengan berhati panas, maka hasilnya tidak akan pantas. Kalau hidup suka mufakat, niscaya runcingkan jadi pepat. dan ini makna yang cukup dalam jika kita kaji," terangnya.


Sebelumnya, Plt Camat Singkep Selatan Sabirin menyebutkan, jadilah pemilih yang cerdas karena akan melahirkan pemimpin yang berkualitas dan berintegritas. 


"Perbedaan merupakan hal yang biasa di dalam kancah politik," pungkasnya.


Kegiatan sarasehan tersebut juga dihadiri, FKDM, FPK, FKUB, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, dan masyarakat setempat yang berjumlah 100 orang. (NAZILI)



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait