International, News

Seorang Siswa SMP Panjat Tiang Bendera Karena Memiliki Jiwa Nasionalis Tinggi.

| Sabtu 18 Aug 2018 12:23 WIB | 507



( istimewa )


MATAKEPRI.COM - Perayaan HUT ke-73 RI kemarin diwarnai dengan aksi heroik seorang siswa SMP panjat tiang bendera karena memiliki jiwa nasionalis tinggi.

Tak memerdulikan keselamatan dirinya, siswa SMP itu nekat panjat tiang bendera yang tinggi untuk memastikan agar bendera Merah Putih bisa tetap berkibar di timur Indonesia.

Siswa SMP itu panjat tiang saat upacara peringatan HUT RI ke 73 di Pos Lintas Batas, Kabupaten Belu, Atambua, Nusa Tenggara Timur.

Sontak saja, videonya yang beredar luas di media sosial itu langsung jadi perbincangan warganet. Dari cerita yang beredar, siswa SMP ini panjat tiang bendera karena salah satu talinya putus.

Hal itu membuat siswa SMP ini terpanggil untuk merangsek keluar dari barisan dan nekat panjat tiang bendera tersebut.

Tujuannya, untuk mengambil ujung tali yang menggantung di atas tiang bendera. Saat berada di tengah-tengah tiang, ia terlihat terhenti beberapa saat.

Sempat terdengar larangan dari pengeras suara yang memintanya untuk turun karena dikhawatirkan terjadi hal tidak diinginkan.

Namun intruksi tersebut tak diindahkannya, siswa SMP ini terus naik sampai ke atas tiang. Ia pun berhasil mencapai puncak dan memperbaiki tali bendera tersebut.

Siswa SMP itu langsung turun perlahan dan disambut beberapa orang yang sudah menunggu di bawah. Petugas pengibar bendera kemudian melanjutkan proses pengibaran bendera.

Sementara siswa SMP itu setelahnya tampak berdiri di samping bupati yang sedang memimpin upacara.

Diposting akun Twitter @Kemlu_RI, nama siswa SMP yang panjat tiang bendera ini adalan Johannes Adekalla. Johanes akrab disapa Joni. Siswa SMP yang panjat tiang ini merupakan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Silawan Atambua.

Mereka jd saksi keberanian adik Johannes Adekalla (Joni), siswa kelas VII SMPN 1 Silawan Atambua yg memanjat tiang bendera saat tali pengait bermasalah.

Bagi adik Joni (dan kita semua), apapun yg terjadi bendera Merah Putih harus tetap berkibar!" tulisnya dalam postingan. Ada dua foto yang turut diposting.

Satu foto pertama, tampak Joni berdiri di samping inspektur upacara HUT RI ke 73 yang tak lain ialah Wakil Bupati Belu, JT. Ose Luan.


Di foto yang pertama Joni berdiri dan tak mengenakan alas kaki. Foto kedua, masih dengan Ose Luan, Joni tampak menenteng boddybag warna merah. Joni juga tampak mengenakan sepatu warna hitam.


Dapat Beasiswa sampai S1

PT PLN (Persero) mengapresiasi aksi heroik yang dilakukan oleh Joni tersebut.

PLN Peduli mengapresiasi tindakan tersebut dengan bantuan beasiswa hingga jenjang pendidikan tinggi Strata 1 (S1).

Dikutip dari Kompas.com, terkait dengan aksi heroiknya itu, PLN memberikan beasiswa kepada Joni hingga jenjang S1.

Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali menyatakan tindakan Joni tersebut merupakan bentuk rasa nasionalisme dan cinta NKRI.

Aksi Yohanis sangat nasionalis sekali. Kami salut dengan anak ini. Mulai saat ini Yohanis menjadi 'Putra PLN' dan akan mendapatkan beasiswa sampai dengan tingkat S1," ungkap Ali dalam keterangan resminya, Jumat (17/8/2018).

Siswa SMP itu tinggal di Dusun Halimuti, Desa Silawan Kec. Tastim, Kab. Belu. Jarak rumahnya dari kota Atambua sekitar 21 kilometer dan 2 kilometer dari PLBN Terpadu Motaain yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.

Ia yang baru berumur 14 tahun ini secara spontan dan lincah memanjat tiang bendera dengan ketinggian 9 meter.

Aksi anak bungsu dari 9 bersaudara ini membuat decak kagum para peserta upacara saat itu, terlebih warga internet yang melihat aksinya lewat dunia maya.

Tindakan Yohanis menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia karena menunjukkan betapa putra bangsa yang tinggal di daerah perbatasan sangat mencintai negaranya.

Yohanis memiliki inisiatif yang tinggi, berani mengambil keputusan dalam waktu singkat, berani mengambil resiko, membanggakan dan bisa menjadi tauladan bagi generasi muda Indonesia," pungkas Ali.( *** )

Sumber Tribun





Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait