Batam

KPPU Bersama Disperindag Lakukan Inspeksi Mendadak Terkait Harga Telur

Maman | Sabtu 28 Jul 2018 07:04 WIB | 3700




MATAKEPRI.COM,Batam - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam menggelar inspeksi mendadak (sidak). Mereka menyasar Pasar Tos 3000, Lubuk Baja, Batam Kepulauan Riau Hasilnya didapati adanya penurunan harga telur (28/07/2018)

Saat ini, harga telur berada di kisaran Rp 41.000 sampai Rp 43.000 untuk satu papan (30 butir). Sebelumnya, harga telur di empat pasar utama di Batam mencapai Rp 48.000 per papan.


Ketua KPPU Kota Batam Ahmad Muhari menyampaikan, harga telur belum berada di level normal meski sudah mengalami penurunan harga. Normalnya, harga telur di kisaran Rp36.000 hingga Rp38.000 per papan.

Berdasarkan hasil sidak, Muhari menyimpulkan bahwa salah satu penyebab tingginya harga telur karena adanya proses peremajaan ayam-ayam petelur. Peremajaan dilakukan karena harga jual daging ayam yang juga tinggi.

Sehingga dengan langkah menjual ayam-ayam yang masih produktif menghasilkan telur, membawa keuntungan yang lebih besar. "Mereka lebih memilih menjual ayam-ayam yang sebetulnya masih produktif," ujar Muhari seusai sidak.

Kondisi ini berimbas pada penurunan produksi telur. Karena ayam yang ada saat ini masih belum optimal memproduksi telur. Akhirnya berdampak pada kenaikan harga telur itu sendiri.

Selain itu, faktor melemahnya nilai tukar rupiah juga masih menjadi sebab kenaikan harga telur. Pakan ayam yang bersumber dari impor, memaksa harga jual telur ikut naik.


"Pakan untuk makan itu dari impor. Kalau nilai tukar (rupiah) kita lemah, pasti akan berdampak pada tingginya harga pakan. Akhirnya harga telur juga ikut naik," terang Muhari.

Ke depan, KPPU terus berkoordinasi dengan kementerian terkait. Tujuannya untuk bersama-sama mencari titik penyebab stabilitas harga telur belum tercapai.(rilis) 



Share on Social Media