News, Ekonomi

Pantau Ekonomi Masyarakat, Sri Mulyani Kunjungi Pasar Telukan Sukoharjo

| Sabtu 26 May 2018 10:26 WIB | 2414



Sri Mulyani Kunjungi Pasar Telukan Sukoharjo (istimewa)


MATAKEPRI.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah mengunjungi Pasar Telukan Sukoharjo, Jawa Tengah.

Sri Mulyani bertemu para nasabah pembiayaan ultra mikro. Pembiayaan ultra mikro atau yang biasa disingkat UMi adalah program bantuan pembiayaan yang dianggarkan pemerintah bagi para pelaku usaha kecil seperti penjual ayam, tukang jahit, dan pelaku usaha lainnya dengan maksimal pinjaman Rp 10 juta per usaha.

Berdasarkan pantauan, Sabtu (26/5/2018), mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut tampak mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam. Tak cuma mirip dengan pakaian khas Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sri Mulyani kemudian masuk ke dalam pasar menyapa satu per satu pedagang yang ada di dalam pasar.

"Selfie (swa foto) neng (di) pasar, Bu," ujar Sri Mulyani membalas permintaan foto bersama yang diajukan salah seorang pedagang.

Sri Mulyani menyambangi sejumlah sudut pasar sambil menyapa para pedagang yang didominasi oleh para wanita. Dia menanyakan bagaimana berjalannya usaha pedagang, kapan mulai menggunakan pembiayaan UMi hingga harga pangan dan sembako yang dijual.

"Jaga kesehatan semuanya ya. Monggo-monggo," kata Sri Mulyani setiap mengakhiri percakapannya.

Sri Mulyani menyempatkan diri berinteraksi dengan masyarakat setiap melakukan kunjungan ke daerah. Kali ini implementasi program pembiayaan UMi menjadi alasannya berkunjung ke pasar.

"Para pedagang tadi menggunakannya untuk membeli barang dan kemudian menjualnya kembali. Bagus melihat kondisi ekonomi masyarakat yang terus bergulir dan tentu pemerintah ingin agar ekonomi dan masyarakat bisa terus bekerja secara baik," katanya.

Penyaluran pembiayaan sendiri dilakukan melalui Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Investasi Pemerintah (PIP) yang diberikan kepada tiga BUMN penyalur, yakni PT Pegadaian, PT Bahana Artha Ventura, dan PT Permodalan Nasional Madani.

Kredit yang disalurkan mematok bunga kredit berkisar 2-4%, di bawah bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR). Diharapkan para pelaku usaha yang memperoleh kredit ultra mikro dapat mengembangkan usahanya sehingga lebih layak untuk mendapat bantuan melalui KUR yang memiliki plafon pinjaman lebih besar. 

Tahun ini dana penyaluran kredit ultra mikro ditambah menjadi sebesar Rp 2,5 triliun, atau naik Rp 1 triliun dibandingkan tahun lalu. (***)

Sumber : detik



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait