News, Hukum & Kriminal

Rayakan Gugurnya Personel Kepolisian, Seorang Politikus Prancis Ditangkap

| Senin 26 Mar 2018 15:59 WIB | 994



(net)


MATAKEPRI.COM - Seorang politikus Prancis ditangkap karena merayakan gugurnya personel kepolisian yang menukar dirinya dengan korban dalam aksi penyanderaan di supermarket. Via Twitter, politikus sayap kiri ini menyebut kematian polisi itu sebagai hal 'sangat bagus'.

Seperti dilansir AFP, Senin (26/3/2018), politikus bernama Stephane Poussier ditangkap di kediamannya di Dives-sur-Mer, Prancis bagian barat laut, pada Minggu (25/3) waktu setempat. Dia ditangkap usai memposting dua pesan via Twitter yang isinya menyambut kematian Letnan Kolonel (Letkol) Arnaud Beltrame.

"Kapan saja seorang polisi ditembak ... Saya teringat teman saya, Remi Fraisse," kicau Poussier via Twitter, merujuk pada rekannya yang merupakan aktivis lingkungan yang tewas terkena granat kejut, yang dilemparkan polisi dalam aksi protes tahun 2014. 

"Dan kali ini, yang tewas adalah seorang kolonel, sangat bagus! Ini berarti berkurang satu pemilih Macron," imbuh Poussier merujuk pada Presiden Prancis, Emmanuel Macron. 

Kicauan Poussier itu menuai reaksi keras dari para pengguna Twitter hingga akhirnya akunnya diblokir. 

"Stephane Poussier berada dalam tahanan sejak pukul 11.30 pagi ini karena membenarkan aksi terorisme setelah komentar-komentarnya yang dipublikasikan kemarin pada akun Twitter-nya," demikian ucap jaksa setempat, David Pamart, kepada AFP.

Atas kasus ini, Poussier terancam hukuman maksimum 7 tahun penjara dan denda 100 ribu euro (Rp 1,6 miliar). 

La France Insoumise, partai yang menaungi Poussier, ikut mengecam komentar tak sensitif itu. Pemimpin partai itu, Jean-Luc Melenchon, menyatakan pihaknya akan melaporkan Poussier ke pihak berwajib atas sikap membenarkan terorisme.

Sebelumnya, polisi bernama Arnaud Beltrame tewas ditembak dan ditikam beberapa kali oleh pelaku yang bernama Radouane Lakdim, dalam penyanderaan di supermarket di kota Trebes, pada Jumat (23/3) lalu. Beltrame sengaja menukar dirinya dengan seorang wanita yang disandera dan dijadikan tameng hidup oleh pelaku. 

Selain Beltrame, tiga orang lainnya tewas dalam aksi penyanderaan itu. Presiden Macron menyebut Beltrame 'gugur sebagai pahlawan'. Penghormatan nasional akan digelar untuk Beltrame. (***)


Sumber : detik



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait