Batam

Pengakuan Korban Korban Pemerkosaan Di Dalam Angkot

Juliadi | Senin 26 Mar 2018 13:16 WIB | 3984



Indah korban pemerkosaan dalam angkot saat di minta keterangan dalam penyidik


MATAKEPRI.COM, Batam - Indah, korban korban pemerkosaan yang dilakukan oleh pelaku Adefrid Yan Piter Miha alias Ivan, angkot yang di bawanya, Rabu (26/3/2018) lalu.

Menurut Indah, dia sengaja naik angkot di halte kawasan Kepri Mall, di karenakan disana suasana masih ramai, karena di gerbang masuk kawasan industrial Panbil sudah sepi. 

Indah, mengatakan, Rabu itu sekitar pukul 18.30 WIB, dia baru pulang dari tempat kerjanya. Lalu dia menumpang sepeda motor teman  kerjanya ke halte Kepri Mall. 

"Seharusnya saya pulang kerja pukul 16.00 WIB, tetapi hari itu saya lembur. Niat awal numpang naik sepeda motor hanya sampai gerbang, tempat saya biasa nunggu angkot," kata Indah, ketika di minta keterangan oleh penyidik. 

Situasi sangat sepi dan di gerbang masuk kawasan industri serta malam semakin gelap dan  temannya menyarankan agar naik kendaraan bersamanya hingga Kepri Mall.

"Kata teman saya, naik saja sampai Kepri Mall, di sana ramai untuk nunggu angkot. Ya, saya ikut apa katanya," ujar Indah. 

Indah, mengungkapkan begitu sampai di Kepri Mall, dia melihat angkot sedang berhenti menungu penumpang. kemudian dia menghampiri untuk langsung naik ke angkot tersebut.

Namun, bukannya sampai di rumah dengan selamat, dia justru jadi korban pemuas nafsu bejat si sopir angkot. "Saya diancam akan dibunuh jika melawan. Leher saya dicekik, dia juga pegang pisau. Saya tidak berani melawan," ungkap Indah. 

Setelah kejadian pertama di jalur lambat dekat Kepri Mall, korban sudah mencari cara untuk kabur. Ia beralasan pada pelaku lapar ingin makan.

"Saya bilang lapar, ingin makan. Niatnya kalau pelaku turun dari mobil, saya bisa kabur. Tetapi dia tidak keluar dari mobil. Rencana saya gagal," sesalnya.

Akhirnya korban hanya bisa pasrah terhadap apa yang dialami. Setelah pelaku merasa puas, barulah korban diantar pulang.

Indah juga melanjutkan, setelah kejadian tersebut, ia minta diantar ke rumah saudara teman saya. Lalu handphonenya diambil sebagai jaminan supaya korban tidak melapor, namun korban tidak peduli serta  langsung mengadu pada saudara temannya. Kemudian dia dibawa untuk melapor ke polisi. (Juliadi) 



Share on Social Media