Batam, News, Politik

Basuki Hadimuljono Meninjau Progres Pembangunan Bendungan Sei Gong

| Sabtu 03 Mar 2018 14:13 WIB | 1555



(net)


MATAKEPRI.COM - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono meninjau progres pembangunan Bendungan Sei Gong yang terletak di Desa Sijantung, Kecamatan Galang, Jumat (2/3).

Dalam tinjauannya tersebut, Basuki menargetkan Bendungan Sei Gong akan selesai pada Agustus mendatang, karena progres pembangunan fisik Bendungan Sei Gong sudah mencapai 77 persen. Tinggal pembangunan tubuh bendungan yang baru berjalan setengah dari target.

“Bendungan ini dikerjakan sejak Desember 2015. Kontrak sampai Desember 2018. Kita rencanakan insya Allah bisa selesai Agustus. Sebelum Desember bisa kita tutup. Ini sekarang level 6 meter. Kita mau sampai ke 12 meter. Kurang 6 meter lagi ” ujarnya.

Selain persiapan fisik, saat ini juga sedang disiapkan penyerahan uang kerohiman bagi warga yang memiliki kebun di sekitar daerah resapan air, hal tersebut berdasarkan Peraturan Presiden nomor 56 tentang Pembebasan Lahan Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Sudah ada Pergubnya (Peraturan Gubernur) juga, dan sudah dibahas di DPRD. Akhir Maret ini mulai dibayarkan,” tambahnya.

Segera setelah uang kerohiman diserahkan, tim akan melakukan pembersihan di satu dari 49 bendungan PSN tersebut. Daerah genangan, kata Basuki, harus bersih karena akan mempengaruhi kualitas air. Menurutnya tanaman budidaya yang membusuk bisa membuat kualitas air jadi tidak baik. Padahal air di Sei Gong ini akan menjadi air baku untuk masyarakat Batam dan sekitarnya.

Basuki mengatakan pembangunan DAM berkapasitas 11 juta meter kubik ini untuk memenuhi kebutuhan air Kota Batam hingga 2022. Sebagai daerah kepulauan, pemerintah perlu memaksimalkan potensi air yang ada. DAM Sei Gong bersifat estuari, berada di muara sungai dan menampung aliran air sebelum lepas ke laut. Luas genangannya mencapai 355 hektare dengan potensi penyediaan air baku 400 liter per detik.

Di Batam, estuari DAM seperti Sei Gong ini sudah ada beberapa titik. Seperti DAM Duriangkang yang pertama kali dibangun, dan DAM Tembesi yang terbaru.

“Tidak semua Pulau Batam punya potensi ini, jadi harus kita bawa (alirkan) ke Batam. Kalau tidak disiapkan tampungan air ini, 2020-an Batam sudah kekurangan air,” jelasnya lagi.

Pemenuhan kebutuhan air di Batam ini bahkan akan dicari sampai ke Busung, Pulau Bintan. Apalagi Presiden Joko Widodo berencana membangun jembatan Batam-Bintan (Babin) yang diyakini akan semakin mengembangkan kedua wilayah.

“Bayangkan, sampai Pulau Bintan pun kita kejar reservoir-reservoir. Tak hanya untuk Batam. Karena kalau jembatan Babin jadi, pasti akan berkembang. Kalau berkembang pasti butuh air. Jadi kita cari terus, sesuai kebutuhannya,” tuturnya. (***)

 



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait