News, Ekonomi

Lemahnya Rupiah Terhadap Dolar AS, Harga Makanan Naik

| Kamis 01 Mar 2018 15:12 WIB | 1692




MATAKEPRI.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan memberikan dampak terhadap inflasi.

Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti mengatakan pelemahan rupiah akan berdampak pada harga makanan yang menggunakan bahan baku impor.

"Jadi akan berpengaruh ke nilai impornya, karena kursnya akan lebih tinggi. Itu yang harus diwaspadai ke inflasi," kata Yunita di kantor pusat BPS, Jakarta, Kamis (1/3/2018).

Dia menjelaskan, bahan makanan yang diimpor antara lain kedelai, jagung, gandum di mana semuanya itu akan diproduksi menjadi produk jadi.

"Kalau jagung lebih digunakan untuk pakan ternak. Kalau pakan ternak naik, khawatirnya ayamnya juga naik, telur ayam ikut naik, kalau harga gandum naik, dampaknya ke mie, roti. Kalau kedelai itu tahu, tempe. Akan ada pengaruh ke situ," jelas dia.

Meski demikian, Yunita masih belum mengetahui pelemahan nilai tukar ini akan memberikan andil seberapa besar terhadap inflasi di Maret 2018.

Dirinya berharap, beberapa bahan baku makanan yang diimpor tersebut kebutuhannya bisa disuplai oleh produk dalam negeri. Sehingga, tidak berdampak tinggi terhadap inflasi.

"Kalau enggak terlalu signifikan impornya bisa disuplai dari domestik, bisa membantu, misalnya tahu tempe bisa nih pakai kedelai lokal, maka akan bantu inflasi nggak tinggi," tutup dia.

Diketahui, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah terus menguat, rupiah saat ini berada di kisaran Rp 13.798 dari hari sebelumnya yaitu Rp 13.712. Dolar AS menguat ke level 13.800.

Mengutip data Reuters, Kamis (1/3/2018) pada pukul 10.00 WIB, dolar menyentuh Rp 13.798. Sebelumnya dolar juga sempat sentuh Rp 13.800. (***)



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait