News, Ekonomi

Jika Ingin Mencapai Swasembada Garam, RI Harus Tuntaskan 3 Kendala Ini

| Kamis 22 Feb 2018 15:24 WIB | 969




MATAKEPRI.COM - Komoditas garam produksi Indonesia memiliki beragam masalah yang harus dituntaskan jika ingin mencapai swasembada. Selain produksi yang masih rendah, tingginya harga garam produksi dalam negeri membuat sulit bersaing dengan garam impor.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengatakan, saat ini luas lahan tambak garam di Indonesia hanya sebesar 25.800 hektare (ha). Dari jumlah tersebut, petani dalam negeri hanya mampu memproduksi 2,6 juta ton garam per tahun.

"Sekarang lahan tambah garam ada 25.800 ha, yang existing, menghasilkan 2,6 juta ton per tahun," ujar dia di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (22/2/2018).

‎"Harganya dulu Rp 1.100 per kg, sekarang Rp 2.200. Di kita, garam tidak jadi unggulan karena harga jauh lebih mahal dibanding negara yang garamnya jadi produk unggulan seperti Australia dan India. ‎Garam impor itu harganya US$ 45 per ton atau Rp 600 perak per kg, itu sudah kita makan, sudah harga di meja, dibandingkan harga Rp 2.200," kata dia.

Selain itu, produk garam nasional juga memiliki kualitas yang rendah. Hal ini yang membuat garam yang digunakan sebagai bahan baku industri harus diimpor dari negara lain.

"Garam produksi kita itu NaCL-nya 89, sedangkan industri butuhnya yang NaCL 97. Kalau dipaksakan pakai 89 mesin produksinya rontok. Sehingga produk lokal kalau kita harus dipaksa jadi NaCL 97, harus ada proses lanjutan, itu yang buat harganya jadi mahal," ujar dia. (***)


Sumber : liputan6



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait