Lingga, News, Ekonomi

Terkait Sorotan Negatif Tentang ADD & DD, APDESI Lingga Angkat Bicara

| Jumat 09 Feb 2018 15:35 WIB | 1617



APDESI Lingga (istimewa)


MATAKEPRI.COM, Lingga - Pelopor Asosiasi Pemerintah Desa (APDESI) se-Kabupaten Lingga angkat bicara mengenai banyaknya sorotan negatif terhadap kinerja Kepala Desa dalam penggunaan Anggaran Dana Desa (ADD) maupun Dana Desa (DD), .

“Jika benar-benar dianalisa, Kades sekarang ini merupakan ujung tombak dalam hal pembangunan, kesejahteraan serta kemajuan Negara. Dengan secara langsung mengelola dana miliyaran rupiah yang disalurkan melalui ADD maupun DD, sementara sebagai pengemban tanggungjawab besar ini yang kesehariannya terus diamati dan diawasi seluruh elemen, mulai dari masyarakat sampai penegak hukum, kesejahteraan kami tidak diperhatikan sama sekali” ucap Budi yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Penuba Timur, Kecamatan Selayar, Kabupaten Lingga kepada awak media, Rabu (7/2/2018).

Budi yang juga menambahkan bahwa dana yang harus mereka kelola bernilai miliyaran rupiah sementara gaji mereka hanya dikisaran tiga juta kebawah perbulan. Seharusnya, lanjut Budi, kesejahteraan ditingkat Desa, mulai dari Kades sampai perangkat bawahan yakni RW/RT wajib diperhatikan pemerintah. Jika aparatur Desa sejahtera sudah pasti bekerja maksimal, sehingga beban dan tanggungjawab bisa seiring sejalan dalam hal mengelola anggaran maupun menjalankan tugas Desa sesuai dengan yang diamanahkan.

Ia pun berharap, pemerintah mulai dari tingkat Kabupaten sampai tingkat pusat mengkaji ulang terkait gaji/insentif Kades dan segenap aparatur tingkat pedesaan. Karena menurutnya sangat mustahil dengan pendapatan dikisaran tiga juta kebawah perbulan, tanggungjawab yang besar bisa dikelola dengan benar sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan.

Budi juga menambahkan bahwa tidak menutup kemungkinan jika pemerintah tidak mengkaji ulang terkait kesejahteraan khususnya gaji/insentif Kades beserta jajarannya, kedepannya banyak Kades masuk penjara. disebabkan penyalahgunaan ADD dan DD karena desakan memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga dengan pendapatan minim. (**)



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait