News, Pendidikan
| Jumat 02 Feb 2018 13:25 WIB | 1628
MATAKEPRI.COM - Berasal
dari Suku Anak Dalam, tidak menyurutkan semangatnya meraih impian menjadi
prajurit TNI Angkatan Darat. Keberadaan Suku Anak Dalam di pedalaman Jambi yang
jauh dari akses komunikasi dan transportasi tidak membuatnya menyerah.
Adalah
Prada Budi, anggota Batalyon Infanteri 142/Ksatria Jaya yang merupakan putra
daerah dari Suku Anak Dalam (SAD), suku terpencil di pedalaman Provinsi Jambi.
Tamtama Angkatan Darat (AD) itu menyelesaikan pendidikan militernya di Rindam
II/Sriwijaya tahun 2016.
Selang
beberapa tahun menjalani rutinitas militer, TNI AD memberikan Prada Budi
kesempatan menjenguk sanak saudaranya yang berada di suku pedalaman.
Pertemuan
dengan keluarga pun mengharukan. Berdasarkan pantauan dari rekaman video yang
diterima media, Kamis (1/2/2018), Prada Budi yang masih berseragam lengkap
loreng TNI langsung dikerubungi sanak saudara yang rindu.
"Budi
aaaa....," tutur seorang wanita menyapa dan langsung mencium telapak
tangan Prada Budi.
Satu
per satu keluarga memeluk Prada Budi. Hingga akhirnya dia bergegas menghampiri
salah satu keluarganya yang terbaring lantaran sakit.
Alasan
itulah yang sebenarnya membuat Prada Budi, dari Suku Anak Dalam mendapat izin
dari Komandan Batalyon 142/KS untuk pulang kampung menjenguk orangtuanya dan
keluarga. Kepulangannya tepat setahun setelah menjalani penugasan di Batalyon
142/Ksatria Jaya.
Prada
Budi merupakan putra keempat dari sembilan bersaudara pasangan Bebayang dan
Bebeda. Dia lahir pada 24 April 1998 di Aek Behan, Kejasung Besar Bukit 12,
Jambi.
Mengabdikan
diri sebagai prajurit TNI merupakan cita-cita Prada Budi sejak kecil.
Keberadaan Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi yang jauh dari sarana transportasi,
terlebih akses komunikasi maupun akses informasi, tidak menyurutkan semangatnya
meraih impian menjadi prajurit Angkatan Darat.
Dia
berbekal ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk melewati berbagai tahapan
seleksi calon tamtata TNI AD. Keberuntungan baginya, TNI Angkatan Darat sedang
memberikan kesempatan prioritas bagi putra daerah pedalaman untuk mengabdikan
dirinya sebagai prajurit.
Prada
Budi lantas menjalani pendidikan pertama tamtama di Rindam II/Sriwijaya selama
lima bulan. Kemudian dilanjut dengan proses pendidikan kejuruan infanteri
selama tiga bulan.
Usai menjalani rangkaian pendidikan itu, Prada Budi kini ditempatkan di Batalyon 142/Ksatria Jaya.(***)