Lingga, News
| Kamis 01 Feb 2018 15:34 WIB | 1685
Untuk sementara waktu korban diinapkan di RSUD (istimewa)
MATAKEPRI.COM, Lingga - Mujiono
(29), warga desa Kerandin Kecamatan Lingga Timur, Rabu (31/01) sekitar pukul
16.30 WIB diterkam buaya di sungai kawasan desa setempat saat memasang
perangkap kepiting bakau.
Korban
diterkam saat berada diatas sampan, dan dibanting ke dalam air. Dalam kondisi
tersebut korban mengaku tidak mengetahui apa-apa, bahkan melakukan perlawanan
melainkan bisa lolos kemudian muncul kepermukaan air dan berenang menghampiri
tebing sungai.
Tidak
mengetahui sebesar apa buaya yang nyaris membinasakannya. Beruntung, celana
yang dikenakan korban dapat lepas dari badan dan dibawa lari oleh predator
tersebut.
Setelah
menggapai daratan korban berusaha sekeras mungkin, tanpa menghiraukan rasa
sakit bekas terkaman dikakinya itu, korban menerobos hutan bakau selama 3 jam,
melewati jalan pintas pulang ke pemukiman.
“Saat
itu, saya tidak ingat terasa seperti mimpi. Saya tidak bisa mencapai sampan
karena hanyutnya ke tengah sungai,†ucap Mujiono terbaring lemas di RSUD Encik
Mariyam, Daik Lingga menceritakan nasib naas yang menimpa dirinya, Kamis
(01/02) dini hari.
Sampainya
korban dikediamannya sekitar pukuk 20.00 WIB malam. Selang beberapa jam, korban
dilarikan ke RSUD Encik Maryam untuk penanganan medis karena mengalami luka
serius dibagian paha dan lutut bagian kanan.
“Kata
perawat tadi, ada 40 jahitan bagian luar dan 11 jahitan bagian dalam. Ada 4
lubang bekas gigi buaya,†kata dia yang berusaha kuat.
Untuk
sementara waktu korban diinapkan di RSUD. Jika siang besoknya sudah
memungkinkan, korban dipersilahkan pulang melakukan perawatan dirumahnya.
Ditempat
terpisah salah satu keluarga korban, Roy mengatakan dalam hitungan seminggu
sudah ada beberapa orang yang nyaris jadi korban buaya sungai Kerandin. Namun,
yang paling parah adalah kali ini dengan gigitan yang menyisakan luka robek.
“Sekitar
seminggu inilah, orang Semale ada yang hampir diterkam. Sampai ini paling
parah,†ucap dia. (***)