Batam, News, Ekonomi, Politik

Kondisi Pasar Induk Sangat Memprihatinkan, Para Pedagang Harapkan Dapat Relokasi

| Rabu 31 Jan 2018 11:55 WIB | 1609




MATAKEPRI.COM, Batam - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Zarefriadi, MPd, membuka diskusi dan Sosialisasi Rivitalisasi Pasar Induk Jodoh di Lantai 4 Kantor Walikota Batam, Kamis, (25/1).

 

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai perwakilan Pedagang, perwakilan BP Batam, pihak Kepolisian, Konsultan dan OPD terkait.

 

“Melihat kondisi Pasar Induk Jodoh pada saat ini sangat memprihatinkan dan tidak terurus yang mana fungsi saat ini sebagai tempat tinggal dan penyimpanan barang dagangan, sangat disayangkan dimana Pasar Induk itu berada di tengah pusat Kota Batam. Dengan adanya proses pengalihan asset dari BP Batam  ke Pemko Batam, yang semulanya pengelolaan pasar induk ini akan di kelola oleh pihak ketiga, Walikota Batam meminta pasar tersebut dikelola oleh pihak Pemerintah Kota Batam, dengan tujuan kepastian berusaha bagi para pedagang, perlindungan konsumen, pemanfaatan lokasi sebagai contoh aktifitas pasar, menjadikan Nagoya dan Jodoh  kawasan wisata dan kuliner dan merupakan sumber PAD Kota Batam,” ungkap Zarif.

 

Rencana pembangunan Pasar Induk dengan luas lahan 15404 M2 ini terdiri dari 5 lantai dengan kapasitas 2460 buah terdiri dari lapak, kios, ruko dan pergudangan dan juga tersedia gedung parkir dan fasilitas lainnya. Di lantai 5 merupakan ruang terbuka agar pengunjung bisa melihat keindahan Kota Batam dan Singapura sambal menikmati kuliner yang ada.

 

Dari data Dinas Perdagangan dan perindustrian kota Batam terdata ada 1239 pedagang di Tos 3000, 86 pedagaang di pasar Jodoh dan 430 di kawasan Boulivard Jodoh. Semua pedagang ini akan di pindahkan ke lokasi Pasar Induk, sehingga di kawasan Jodoh dan Nagoya tidak terdapat lagi pedagang kali lima, sehingga tertata rapi dan indah.

 

Perwakilan pedagang Pasar Induk, Pak Yudianto menyampaikan bahwa salah satu kegagalan pengelolaan Pasar Induk adalah masalah pendataan, yang mana pemilik pasar induk itu bukan dari pedagang, bahkan banyak bukan orang Batam  bisa memiliki sampai 10 kios/lapak, sehinggga terjadi pasar menjual pasar.

 

Para pedagang pun meminta agar sebelum di bangun Pasar Induk yang baru agar Pemerintah Kota Batam merelokasikan pedagang yang ada, untuk mendapatkan lapak/kios  tersebut untuk melanjutkan usaha dagangnya.

 

Kabid Aset BPKAD Syanti Sufri menyampaikan bahwa pihak BP Batam sendiri memberikan dukungan yang baik. Yang mana Pasar Induk dalam tahap proses hibah dan sudah di proses di BPKN dan akan melakukan cek fisik pada bulan Februari mendatang.(***)

 



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait