News, Politik

Donald Trump Menahan Bantuan kepada Palestina jika Tidak Berdamai dengan Israel!

| Jumat 26 Jan 2018 12:44 WIB | 1173




MATAKEPRI.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan menahan bantuan kepada Palestina jika mereka tidak bersedia melakukan perdamaian dengan Israel. Ancaman Trump juga terkait dengan penolakan Palestina terhadap kedatangan Wakil Presiden AS Mike Pence dalam sebuah kunjungan baru-baru ini.

Sebagaimana diketahui, Warga Palestina menolak kunjungan Pence ke wilayah tersebut bulan ini, setelah Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan berjanji untuk mulai memindahkan kedutaan AS. ke kota tersebut.

Dilansir Reuters, Jumat, 26 Januari 2018, Trump mengecam Palestina yang menolak kedatangan Wapres Mike Pence.  

"Kami memberi mereka ratusan juta dolar untuk bantuan dan dukungan, jumlah yang luar biasa," imbuhnya. "Uang tidak masuk ke mereka kecuali mereka duduk dan menegosiasikan perdamaian."

AS berencana menahan dana sebesar $65 juta dari $125 juta yang akan dikirim ke PBB untuk membantu pengungsi Palestina. Badan Bantuan dan Pekerja PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) selama ini didanai hampir seluruhnya dari sumbangan sukarela negara-negara di PBB, dan AS merupakan kontributor dana terbesar.

Seorang juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan AS telah mengeluarkan dirinya dari meja perundingan sebagai mediator perdamaian, karena telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Yerusalem tidak dijual. Amerika Serikat tidak dapat memiliki peran setelah mereka memutuskan untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel," kata juru bicara Nabil Abu Rdainah kepada Reuters melalui telepon dari Yordania.

Abbas telah menyebut deklarasi Trump di Yerusalem sebagai "tamparan di wajah" dan telah menolak Washington sebagai broker yang jujur ??dalam pembicaraan masa depan Palestina-Israel. Abbas pergi untuk kunjungan ke luar negeri sebelum Pence tiba.

Abbas mengatakan bahwa dia hanya akan menerima sebuah forum yang didukung secara internasional untuk menjadi perantara perundingan damai dengan Israel.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat berbicara di Davos, mengatakan hanya AS yang bisa menjadi perantara kesepakatan damai.

Pemerintah Israel menganggap Yerusalem sebagai ibu kota negara yang abadi dan tak terbagi, meski tidak diakui secara internasional. Sedangkan Warga Palestina melihat Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina di masa depan.(***)



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait