News, Politik

Joko Widodo Memberi Pembekalan Kepada Para Anggota TNI-Polri Secara Tertutup

| Selasa 23 Jan 2018 13:27 WIB | 1402




MATAKEPRI.COM - Presiden Joko Widodo membuka rapat pimpinan (rapim) TNI-Polri tahun 2018. Acara ini dilangsungkan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa, 23 Januari 2018.

Usai memberi pembekalan kepada para anggota TNI-Polri secara tertutup, Presiden pun tak banyak bicara usai acara tersebut. Ia hanya menyampaikan pesan dirinya kepada anggota TNI-Polri akan disampaikan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

"Nanti akan disampaikan oleh Panglima TNI dan Kapolri," kata Jokowi singkat, Selasa 23 Januari 2018.

Panglima mengatakan, ada dua pesan yang disampaikan oleh Presiden. Salah satunya mengenai sinergitas TNI-Polri dalam mengamankan pilkada 2018 dan pilpres 2019.

"Bapak Presiden mengarahkan tetap terjalin soliditas TNI-Polri yang saat ini sudah bertambah baik, dari yang baik bertambah baik karena dilihat di lapangan seluruh perwira, bintara, dan tamtama mereka bisa menunjukkan eksistensinya berbaur bersama TNI dan Polri," ujar Hadi.

Selain itu, kata Hadi, Presiden kembali menekankan agar TNI-Polri menjaga netralitas dalam menghadapi tahun politik. "Pesan Bapak Presiden adalah tetap, TNI Polri untuk menjaga netralitas dalam pelaksanaan pemilukada 2018 dan tahapan pemilu tahun 2019," ujar mantan Kadispenau tersebut.

Dengan terjaganya netralitas tersebut, Presiden Jokowi berharap agar pemilihan umum di Indonesia dapat  berjalan baik, aman, lancar dan tidak ada permasalahan yang berarti.

"Sehingga akan mendukung dan mempengaruhi proses pembangunan yang saat ini sedang berjalan itu yang pertama," katanya.

Hal yang sama juga diucapkan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. Tito pun menekankan dan memerintahkan jajarannya untuk bersikap netral pada pilkada 2018 dan pilpres 2019 sesuai arahan dari Presiden Jokowi.

"Penekanan beliau yang paling utama dalam rangka pilkada dan pilpres, beliau menekankan dan memerintahkan jajaran TNI dan Polri untuk netral. Itu nanti dibuat headline-nya seperti itu," ujar Tito.

Kemudian, lanjut Tito, Kepala Negara juga memerintahkan agar TNI dan Polri melakukan pemetaan potensi konflik dan kerawanan dari 171 wilayah yang menyelenggarakan pilkada.

"Beliau minta agar lakukan langkah persuasif untuk menyelesaikan potensi konflik dibanding dengan cara responsif dan represif. Jadi pro aktif dan kemudian menyelesaikannya sebelum potensi konflik berkembang," ujar mantan Kapolda Metro Jaya tersebut.

Sinergi TNI-Polri

Selanjutnya, Presiden Jokowi meminta dan memerintahkan agar Polri dan TNI bersinergi dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan potensi konflik itu.

Untuk menyelesaikan masalah dalam pilkada dan pilpres, Polri dan TNI diminta melakukan sinergitas di semua lini dari kesatuan terendah sampai tertinggi. "Sinergi dilaksanakan di semua lini dari Polres, Polda, Kodam, Kodim, Koramil, Polsek bahkan sampai ke Babinsa Bhabinkamtibmas," katanya.

Tak hanya itu, TNI dan Polri juga diminta untuk tidak bersikap eksklusif dan merangkul semua elemen masyarakat untuk mengamankan pesta demokrasi tahun 2018 dan 2019. "Semua dirangkul untuk mendinginkan suasana situasi politik yang cenderung akan memanas," ucapnya.

Terakhir, Presiden Jokowi menekankan agar para pimpinan dan petinggi TNI Polri mengamati perkembangan lingkungan di luar negeri serta mengantisipasinya.

"Jangan sampai nanti kita terkaget dan terkejut. Kita antisipatif kalau ada yang berhubungan dengan masalah tugas pokok TNI-Polri, kita sudah siap mengantisipasinya," katanya. (***)



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait