News, Hukum & Kriminal
| Selasa 23 Jan 2018 12:48 WIB | 945
MATAKEPRI.COM - Setelah dua hari tak sadarkan diri, secara
perlahan kondisi Briptu AR, mulai membaik. Bahkan, anggota Brimob yang terlibat
kasus tertembaknya Fernando Joshua Wowor, di area parkir Lipss Club, Sukasari
III, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, sudah bisa berkomunikasi meski masih
sangat terbatas.
Anggota Brimob Kedung Halang ini,
masih berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Dia dirawat di
ruang ICU dan ditangani tim ahli yang dibentuk dari gabungan sejumlah dokter
spesialis, seperti dokter spesialis bedah saraf, dokter spesialis THT, dokter
spesialis mata, dan dokter spesialis bedah plastik.
Menurut Kepala Divisi Humas
Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, akibat tindakan pengeroyokan yang dialaminya,
Briptu AR mengalami luka parah. Dari hasil pemeriksaan diketahui, beberapa
tulang di tubuhnya patah dan mengalami gegar otak.
"Sekarang,
dia ada beberapa patah tulang dan gegar otak," kata Setyo di Mabes Polri,
Jakarta Selatan, Senin 22 Januari 2018.
Setyo
mengatakan, belum dapat dipastikan apa yang telah terjadi pada Briptu AR di
lokasi tertembaknya Fernando, sehingga mengalami luka yang sangat parah.
"Saya tidak tahu, apakah
dikeroyok atau tidak karena keterangan belum ada. Faktanya, yang bersangkutan
ditemukan dalam kondisi seperti itu. Kemudian dibawa ke RS di Bogor, kemudian
dievakuasi ke RS polri," ujarnya.
Jika nantinya kronologis pastinya
didapatkan, kata Setyo, pihaknya akan mencocokkan dengan keterangan saksi-saksi
yang berada di tempat kejadian perkara (TKP). "Lihat kronologisnya dulu.
Kalau sudah ada, pasti akan cocokkan semua. Kita belum tahu kan," ucapnya.
Peristiwa itu terjadi pada pukul
02.00 WIB, Sabtu 20 Januari 2018. Keributan diduga dipicu masalah tempat parkir
hingga berakhir pada perkelahian dan meletusnya pistol yang dibawa Briptu AR,
hingga menewaskan Fernando.
Sebenarnya, tak hanya Briptu AR
dan Fernando yang menjadi korban dalam keributan itu, tetapi juga seorang
wanita yang berstatus sebagai calon istri Briptu AR.(***)
Sumber : viva