News, Hukum & Kriminal
| Kamis 11 Jan 2018 13:08 WIB | 954
MATAKEPRI.COM - Kasus kekerasan terhadap anak masih
saja terjadi. Seorang anak berusia enam tahun di Kabupaten Padanglawas Utara
(Paluta), Sumatera Utara (Sumut), SA, menjadi korban penyiksaan orang tuanya di
rumah mereka di Desa Hutaimbaru, Paluta. Selain menderita luka di sekujur
tubuh, saat ini SA juga mengalami trauma berat.
Sang bocah diselamatkan oleh warga setelah dikurung di dalam rumah
selama berhari-hari sementara ibu kandungnya YA dan ayah tirinya AH kabur.
Selama itu pula, dia tidak makan. Karena ditemukan pingsan di dalam rumah, SA
lantas dilarikan ke rumah sakit. SA kini menjalani perawatan intensif di Ruang
Sihim Kamar 4 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunung Tua Paluta Sumut, Desa Aek
Haruaya, Kecamatan Portibi.
Dari pantauan iNews Kamis (11/1/2018), SA menderita luka lebam di
sekujur tubuh mulai dari wajah dan kepala. Di bagian kakinya tampak luka bekas
sundutan rokok. SA juga mengalami trauma berat hingga tidak sanggup berbicara
dan membuka mata.
Keluarga mulai datang menjenguk SA di RSUD Gunung Tua Paluta. Bibi
dan nenek SA tak menyangka bocah malang itu mengalami penyiksaan dari orang
tuanya. Selama ini, ibu SA dikenal tidak punya masalah. Dia masih berhubungan
cukup baik dengan keluarga suami pertamanya yang sudah meninggal meskipun dia
sudah menikah lagi.
“Kami terkejut dan enggak menyangka dia disiksa mamaknya karena
mamaknya ini juga dulu bagusnya sama kami (hubungan baik), “ kata Janifah, bibi
bocah korban penyiksaan di rumah sakit.
Hal serupa diungkapka Roli Siregar, nenek bocah korban penyiksaan.
Saat melihat kondisi cucunya, dia tidak bisa menahan air matanya. Dia tidak
menyangka cucunya disiksa oleh orang tuanya. “Menangislah aku di rumah waktu
dengar dia (SA) disiksa. Apalagi katanya enggak ada kawannya dari jam 11 Rabu
malam itu. Kami baru tahu jam 3 tadi dan langsung ke RSUD Gunung Tua Paluta,â€
kata Roli Siregar.
Saat ini, kondisi SA masih memprihatikan dan mendapat perawatan medis. Pihak keluarga berharap orang tua bejat yang menyiksa SA segera ditangkap polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.(***)
Sumber : inews