News, Ekonomi

Sri Mulyani Mengakui Kata 'Gayus' Sebagai Stigma Negatif di Dirjen Pajak

| Rabu 06 Dec 2017 11:59 WIB | 1167




MATAKEPRI.COM, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui kata 'Gayus' sebagai stigma negatif di Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) masih belum lepas dari ingatan. Paradigma ini membuktikan bahwa Ditjen Pajak harus berusaha lebih keras lagi dalam membangun persepsi baru sebagai institusi yang anti korupsi.

"Seperti kata pepatah, satu titik tinta bisa rusak susu sebelanga. Anda cuma butuh satu kasus yang namanya Gayus, never hilang itu kata itu. Dan sekarang itu sudah jadi kosakata dan identik jadi korupsi," katanya dalam acara Peringatan Hari Anti Korupsi Internasional di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Rabu (6/12/2017).

"Masyarakat ngomongnya, jangan jadi Gayus. Atau, ada berapa Gayus yang masih ada di Ditjen Pajak? Hanya satu atau masih ada ribuan? Makanya militansi dan intoleransi terhadap korupsi harus bisa ditunjukkan lebih keras lagi, sehingga kita tidak dikalahkan oleh satu kasus," sambungnya.

Sri Mulyani bilang, pencegahan korupsi yang dimulai dari diri sendiri penting untuk dilakukan. Namun, saat ini juga penting untuk juga mengawasi rekan sesamanya di Ditjen Pajak.

Hal ini disebabkan, Ditjen Pajak selaku pengumpul 80% penerimaan negara dikelilingi oleh banyak godaan untuk bisa melakukan penyelewengan dalam pekerjaan.

"Orang pajak mau cari berapa saja bisa, karena mau dinaikkan 'tunjangan kinerjanya' 10 kali lipat, selalu ada orang yang senang hati mem-bright anda. Anda berhubungan dengan wajib pajak yang ukurannya triliun. Kita kumpulin Rp 1.400 triliun, kalau anda ambil satu upil saja, that's alot for you. And it's Indonesia big loss," tutur Sri Mulyani.

"Seorang Gayus bisa beli apa saja, itu kecil buat wajib pajak. Tapi untuk Gayus, itu besar sekali. Kalau kita bicara tentang wajib pajak, kita yang sekarang 32 juta, hanya 11,5 juta yang masuk SPT. Even cuma segitu, itu jadi lahan yang subur untuk anda 'kerjain'. Itu lahan yang merupakan godaan anda," pungkasnya.(www.detik.com/***)



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait