Terkuaknya La Bella yang menyembunyikan fakta dirinya terkena anoreksia dibawa hingga ke pengadilan.
Pengadilan tersebut mendengar, wanita yang berprofesi sebagai petenis itu kehilangan berat badan dengan menghabiskan sekitar Rp 6,7 juta per minggu untuk ribuan tablet pencahar. Berat badan La Bella hanya 35 kg pada saat kematiannya. Hasil pemeriksaan CT scan memperlihatkan isi perutnya terdapat puluhan pil dan tablet.
Dalam laporan ke pengadilan, suami Labella mengaku, dirinya melakukan perjalanan mingguan ke Chemist King di Hectorville untuk membeli sekotak obat pencahar yang diminta istrinya.
"Selalu ada persediaan di area pantry. Pada awalnya, tidak lebih dari dua atau tiga (paket obat pencahar di lemari dapur). Lama-lama jadi banyak," ujar suami La Bella.
Obat pencahar Dulcolax yang dikonsumsi Labella dibeli dalam kemasan 200 gr dengan dosis harian yang direkomendasikan dua sampai tiga tablet per hari, tidak lebih dari seminggu.
Sebelum meninggal, La Bella dirawat di Royal Adelaide Hospital pada bulan Juni 2014 dengan sakit perut parah, muntah, dan diare. Ia tidak bisa berjalan tanpa bantuan orang lain.
Hasil penyelidikan menyimpulkan, seandainya gangguan makan La Bella--yang merupakan salah satu bentuk gangguan jiwa--terdiagnosis, nyawanya akan bisa diselamatkan. (www.liputan6.com/***)