News, Kesehatan

Sarapan dan Bangun Pagi Itu Penting, Ini Penjelasannya!!!

| Sabtu 02 Dec 2017 11:47 WIB | 1296




MATAKEPRI.COM, Jakarta - Di akhir pekan yang panjang memang lebih enak melanjutkan tidur ketimbang bangun pagi. Sarapan? Ah nanti juga bisa.

Padahal sebuah penelitian akhirnya dapat membuktikan bahwa melewatkan sarapan memang bisa memicu munculnya risiko penyakit kronis, mulai dari diabetes dan penyakit jantung.

Peneliti membuktikannya dengan mengamati efek metabolisme sel lemak pada orang bertubuh ramping dengan yang mengalami obesitas. Hal ini untuk menepis anggapan bahwa sarapan hanya menguntungkan atau merugikan satu pihak.

Peneliti dari University of Bath, Inggris itu melakukan pengamatan terhadap 49 responden: 29 orang di antaranya bertubuh ramping dan 20 lainnya mengalami obesitas. Masing-masing sama-sama diminta sarapan setiap hari selama enam minggu, atau berpuasa hingga tengah hari.

Lalu metabolisme, komposisi tubuh, nafsu makan dan penanda kesehatan metabolik serta kardiovaskular responden ketika sebelum percobaan dimulai dan sesudahnya dibandingkan.

Terbukti, sarapan akan memicu sel-sel lemak tubuh agar aktif 'memakan' gula ketimbang menimbunnya. Hal ini menguntungkan bagi tubuh karena membantu mengatur hormon insulin atau pengendali kadar gula darah. Demikian seperti dilaporkan Medical News Today.

Dengan kata lain, ketika hormon insulin ini tidak aktif bekerja, yang terjadi adalah penumpukan gula dan kelebihan lemak yang kemudian akan memicu penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.

Namun lain halnya pada mereka yang bertubuh gemuk. Lemak dalam tubuhnya menjadi tidak begitu 'peka' pada hormon insulin sehingga pengaturan gula darahnya tidak sebaik pada mereka yang ramping dan yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu berat badan yang semakin bertambah.

 

Selain itu, sarapan memberikan pasokan tenaga di pagi hari. Justru jika pasokan tenaga ini tidak diberikan, yang bersangkutan bisa kekurangan tenaga di siang atau sore hari, dan inilah yang kemudian memicu konsumsi makanan secara berlebih.(www.detik.com/***)

 



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait