News, Politik

Jokowi : Jangan Sampai Karena Ada Agenda Politik, Bangsa Indonesia Terpecah Belah

| Kamis 23 Nov 2017 11:45 WIB | 1106




MATAKEPRI.COM, Lombok - Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan warga agar bersatu. Jangan sampai karena ada agenda politik, bangsa Indonesia terpecah belah.


Jokowi mengatakan Indonesia dianugerahi Allah suku dan bahasa yang beragam. Untuk itu, anugerah tersebut harus terus dijaga dan dirawat.

"Oleh sebab itu, saya mengajak mari kita semua untuk terus menjaga karena 87 persen penduduk Indonesia adalah muslim dan Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Inilah yang harus kita jaga, harus kita rawat persaudaraan kita, persatuan kita, ukhuwah wathaniyahkita harus kita rawat," kata Jokowi.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat mengunjungi Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani di Kecamatan Siralaya, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (23/11/2017). Dalam kunjungannya, Jokowi ditemani Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi.

Jokowi mengingatkan jangan sampai karena agenda politik, seperti pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden, persaudaraan di Indonesia menjadi pecah.

"Jangan sampai ada sesuatu hal kita jadi pecah. Kita ingin seluruh warga negara Indonesia bersatu, sebagai saudara sebangsa setanah air. Oleh sebab itu, jangan sampai karena pilihan bupati, karena pilihan wali kota, atau karena pilihan gubernur, atau karena pilihan presiden, kita jadi pecah. Jangan jadi pecah," kata Jokowi.

Jokowi pun mengatakan rakyat dipersilakan memilih pemimpin yang baik menurut pribadi masing-masing. Setelah pemilihan, bangsa harus bersatu kembali.

"Silakan kalau ada pilihan coblos yang paling baik, dipilih. Kalau ada pilihan yang paling baik, presiden, silakan dicoblos.

Tetapi setelah pilihan itu, marilah kita kembali sebagai saudara sebangsa dan setanah air. Mari kembali menjaga ukhuwah islamiyah kita. Itu titipan saya," tegas Jokowi.

Terkait dengan kunjungannya ke Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani di Kecamatan Siralaya, Lombok, hal itu merupakan balasan atas kedatangan Ketua YPPP Syaikh Zainuddin Anjani, Hj Sitti Raihanun Zainuddin, ke Istana pada 9 November 2017.

Saat itu pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan kepada KH Zainuddin Abdul Madjid.

"Beliau ini, Hajah Sitti Raihanun, sudah tiga kali ke Istana. Saya hadir sebagai imbal balik dari kehadiran beliau. Beliau hadir terakhir pada 9 November lalu pada saat almarhum Maulana Syaikh Tuan Guru Kiai Haji Zainuddin Abdul Madjid diberikan gelar pahlawan. Beliau hadir pada saat penerimaan anugerah itu," kata Jokowi. (www.detik.com/***)



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait