News, Hukum & Kriminal

Mobil Menabrak Kerumunan Pejalan Kaki, 3 Mahasiswa China Luka-luka

| Sabtu 11 Nov 2017 10:59 WIB | 958




MATAKEPRI.COM, Paris - Insiden mobil menabrak kerumunan pejalan kaki terjadi di Toulouse, Prancis. Sedikitnya tiga warga China mengalami luka-luka dalam insiden yang dinyatakan tidak terkait terorisme ini.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (11/11/2017), pengemudi kendaraan yang menabrak para pejalan kaki itu telah ditangkap. Jaksa Toulouse, Perre-Yves Couilleau, menyebut pelaku 'dengan sengaja menabrak tiga orang' di sebuah zebra cross di ruas jalan kawasan Blagnac.

Tiga orang yang ditabrak mengalami luka-luka dan telah dilarikan ke rumah sakit setempat. Mereka ada mahasiswa pertukaran asal China, yang sedang mengenyam pendidikan di ICD-Toulouse International Business School. 

Seorang wanita muda berusia 23 tahun mengalami luka paling serius, sedangkan dua lainnya merupakan pemuda berusia 22 tahun dan 23 tahun. Salah satu dari korban luka telah diperbolehkan pulang, sedangkan dua orang lainnya masih dirawat. 

Insiden ini terjadi di depan kampus Institut Penelitian Sosial di Blagnac pada Jumat (10/11) waktu setempat.

Jaksa Couilleau menyebut pelaku penabrakan memiliki masalah kejiwaan parah dan baru saja dipulangkan dari rumah sakit pada Desember 2016, atas perintah pengadilan setempat. Pelaku yang tidak disebut namanya merupakan pria bujang yang tinggal dengan ibunya di Blagnac.

"Yang menjadi persoalan dalam kasus ini adalah profil kejiwaan pelaku. Pelaku yang ditangkap segera setelah insiden itu terjadi menyatakan dirinya telah merencanakan ini selama sebulan," imbuh jaksa Couilleau dalam pernyataannya. 

Saat ditanya soal dugaan motif terorisme di balik insiden ini, jaksa Couilleau menyatakan serangan ini tidak mengarah ke sana. Pelaku yang berusia 28 tahun ini dikenal oleh polisi karena sebelumnya pernah terlibat dalam 10 tindak pidana biasa, bukan terkait terorisme. Pelaku juga tidak masuk dalam daftar pengawasan terorisme. Penyelidikan insiden ini dilakukan oleh kepolisian biasa, bukan unit antiteror. 

Pada Jumat (10/11) malam waktu setempat, Menteri Dalam Negeri Prancis Gerard Collomb memuji reaksi cepat polisi yang segera menangkap pelaku. "Penyelidikan akan menentukan apa motif tindakan pelaku ini," ucapnya. (www.detiknews.com/***)



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait